Ketua PMII Cabang Majene Asrulllah Razak mengatakan program tersebut tak boleh lagi dilanjutkan.
"Program tersebut (PMT) harus dihentikan," kata Asrullah dalam orasinya di depan kantor Bupati Majene Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae.
Baca juga: 50 Orang di Jember Keracunan Takjil, 4 Korban Dirawat Inap hingga 7 Orang Diperiksa
Asrullah menambahkan, PMII Majene sangat menyayangkan kasus puluhan balita keracunan dari program makan bubur tersebut.
"Kami datang demo untuk bertemu bupati dan diskusi masalah keracunan massal ini, tapi bupati malah meninggalkan kantornya," pungkasnya.
Massa aksi pun menyayangkan sikap Bupati Majene Andi Achmad Sukri Tammalele yang tak mau menerima aspirasi mereka terkait keracunan massal yang menimpa 43 balita tersebut.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, puluhan kader PMII Majene aksi teatrikal dan membakar ban bekas.
Mambawa sejumlah spanduk berisi tuntutan mereka terkait keracunan balita massal di Pamboang.
Selain itu, PMII Majene juga membawa keranda mayat bertuliskan pemda berduka. (tribun network/thf/TribunSulbar)