TRIBUNNEWS.COM - Adewiah, seorang saksi mata dalam kasus kecelakaan bus pariwisata di Ciater, Subang, Jawa Barat, menyebut kondektur sempat memperbaiki bus.
Adewiah adalah seorang guru yang mendampingi para siswa SMK Lingga Kencana di dalam bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan pada Sabtu malam, (11/5/2024), pukul 18.48 WIB itu.
Dia tidak mengetahui bus itu mengalami masalah apa. Akan tetapi, Adewiah menyebut kondektur memperbaiki mobil saat jam istirahat untuk makan malam.
"Kata anak-anak yang melihat memperbaiki mobil tersebut. Kondektur memperbaiki di bagian rem, diduga remnya blong," ujar Adewiaah di Puskesmas Palasari pada Minggu dini hari, (12/5/2024), dikutip dari Tribun Jabar.
Dia mengatakan bus berada dalam kondisi normal selama perjalanan dari Cihampelas ke Ciater, sampai waktu Magrib.
"Bus sebelum istirahat magrib, masih normal, tak masalah. Namun, saat melanjutkan perjalanan setelah makan di RM Bang Jun dan salat Magrib, tiba-tiba sekitar 5 menit perjalanan, bus langsung oleng dan menabrak mobil Feroza serta 3 motor sebelum akhirnya terguling," katanya.
Rombongan itu kembali meneruskan perjalanan setelah Magrib. Bus berjalan menuju Jalan Tol Cipali Subang.
Akan tetapi, setelah berjalan beberapa menit, bus menabrak sejumlah kendaraan.
"Namun nahas baru jalan 5 menit, mobil saat memasuki turunan langsung oleng, terus nabrak mobil Feroza dan 3 motor hingga akhirnya terguling," ucapnya.
Menurut Adewiah bus oleng saat berada di jalan menurun. Para siswa pun panik.
"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir Allahu Akbar.... Allahu Akbar. Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.
Baca juga: Bus Rombongan SMK yang Kecelakaan di Subang Sudah Tua hingga Tak Punya Izin, Mesin Sempat Bermasalah
Mesin bus bermasalah
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Subang, Asep Setia Permana, juga menyebut bus mengalami permasalahan.
"Jadi informasi yang kami dapat bahwa bus tersebut sempat mengalami permasalahan pada mesin saat berhenti di salah satu warung," kata Asep, Minggu (12/5/2024).
Asep mengatakan, menurut keterangan para saksi, mesin bus sempat tak terdengar menyala.