TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lokasi kejadian kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater arah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) pagi, dipenuhi warga sekitar.
Mereka datang untuk melakukan salat gaib dan memanjatkan doa bagi para korban kecelakaan.
Ahmad Herman, seorang warga, mengatakan, mereka yang kebetulan tinggal di sekitar lokasi kejadian menaruh empati besar atas insiden kecelakaan maut itu.
Menurut Herman, lokasi kejadian merupakan jalan utama warga Ciater yang menjalankan aktivitas.
"Ini merupakan inisiatif dari warga. Kami sesama muslim tentu ingin mendoakan yang terbaik kepada saudara-saudar kami. Semoga para korban bisa diterima di sisi terbaik-Nya dan segala amalnya diterima dan segala dosa dihapuskan," kata Herman kepada Tribunjabar.id lokasi kejadian, Minggu.
Seperti diketahui, kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam membuat 11 orang meninggal dunia.
Sebelum melantukan doa, warga sudah terlebih dahulu melakukan tabur bunga.
Kecelakaan maut itu melibatkan bus pariwisata Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 DG yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang melakukan perpisahan.
Sebelum terguling, bus menabrak satu unit mobil Feroza dan tiga sepeda motor
"Bus datang dari Bandung menuju Ciater tersebut Sempat menabrak mobil sebelum terguling di depan gerbang Lembar Sari Mas Ciater Subang," ujar Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu malam.
Kapolda mengatakan, kuat dugaan bus tersebut mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun depan pintu masuk Sari Ater.
"Saat melaju pada jalan yang menurun bus tersebut oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dan tiga motor dari arah berlawanan kemudian terguling miring ke kanan," ucapnya.
Bus yang oleng dan terguling hingga tergusur puluhan meter tersebut tersebut terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Saadah.
Seorang guru, Adewiah menjelaskan, rombongan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok menaiki tiga bus, berangkat dari Depok pada hari Jumat.
"Pada saat berangkat sempat berwisata dulu Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," ucapnya. (*)
Sumber: TRIBUN JABAR