"Ya Bu Imriti itu istrinya, suaminya Pak Sarkowi, sekarang ada di Mekkah dengan putranya. Dia punya KBIH (Pak Sarkowi). Iya pengusaha," ungkap Widodo.
Selain pengusaha jasa KBIH, Imriti dan suaminya juga memiliki yayasan pendidikan yang mengelola SD, SMP, SMK, dan Pondok Pesantren (Ponpes).
"Punya yayasan sekolahan SD, SMP, SMK, pesantren," tambahnya.
Di mata tetangganya di Keluruhan Kedurus, Imriti dikenal sebagai sosok yang ramah dan santun.
"Bu Imriti orangnya baik, santun, ramah. Wah iya (supel orangnya). Sangat akrab dengan warga sini juga," terang Widodo.
Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi saat Menurun
Saat kecelakaan maut terjadi, diduga Imriti mengendarai kendaraannya dari arah timur (Lumajang) ke barat (Malang) dengan kecepatan cukup tinggi di medan yang menurun.
Kemudian mobil menabrak tebing sisi jalan, lalu terpental ke kanan menabrak pembatas jalan buatan dan terperosok ke jurang sisi kanan jalan.
"Tidak ditemukan bekas pengereman dari jalur atas. Hanya di area TKP ditemukan bekas ban selip," kata Kasat Lantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta, Senin (13/5/2024), dilansir Kompas.com.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menduga ada kelalaian pengemudi Toyota Fortuner hingga mengakibatkan kecelakaan maut.
Baru Pertama Lewati Jalur di Bromo
Baca juga: Detik-detik Mobil Fortuner Terjun ke Jurang Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas dan 5 Luka Berat
Nur Kholifin, salah satu kerabat korban mengatakan, Imriti baru pertama melewati akses Bromo-Semeru.
"Pengemudi belum hafal medan, mengemudi biasanya yang sering ke Surabaya menggunakan Fortuner itu," katanya saat ditemui, Senin.
Nur Kholifin mengatakan, rombongan Toyota Fortuner yang dikemudikan Imriti itu baru saja mengantar pengantin dari Kabupaten Lumajang.
"Di dalam mobil ada 9 orang, terdiri dari dua keluarga," ungkap dia.
Sementara itu, kecelakaan diduga terjadi akibat rem blong saat melintasi medan jalan menurun di area TKP.