News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Berkebutuhan Khusus di Tanjungsari Bogor Dihamili, Orangtua Korban Buru Pelaku

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Keluarga korban sudah melaporkan kasus dugaan pencabulan ke RT, RW dan Kepala Desa, tetapi tidak direspon positif.

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Anak berkebutuhan khusus (ABK) di Desa Sukarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga jadi korban pencabulan hingga hamil.

Usia kandungan korban yang berinisial AP (19) saat ini sudah 5 bulan.

Paman korban, Didi menjelaskan, orangtua korban bernama Dariyah (55) awalnya tidak curiga tentang kondisi fisik AP.

Namun setelah diperhatikan, ada yang beda dengan perut AP yang semakin besar.

Baca juga: Pencabulan Anak Tiri di Cirebon Jadi Sorotan, Ikatan Istri Partai Golkar Pastikan Kawal Kasusnya

Karena merasa curiga, pada akhir April 2024, Didi bersama keluarga lainnya memeriksakan kondisi AP.

"Keluarga memutuskan membeli alat tes kehamilan mandiri atau test pack. Hasilnya membuat keluarga kaget, ternyata AP positif hamil," ucap Didi dikutip TribunnewsBogor, Senin (20/5/2024).

Merasa kurang yakin dengan hasil test pack. Keluarga membawa AP ke bidan terdekat dan paraji atau dukun beranak.

"Hasilnya, membuat terpukul. AP dinyatakan hamil 5 bulan," jelasnya.

Awalnya dengan kondisi yang awam, keluarga sempat memutuskan untuk memendam kasus ini, karena tidak kuat menahan malu dan dianggap aib.

"Tapi ada salah satu keluarga yang mencoba meyakinkan, bahwa kasus ini harus diungkapkan. Perilaku bejat pencabulan ini harus tertangkap," ungkapnya.

Sementara itu, Didi mengaku telah berupaya mencari keadilan sekaligus meminta bantuan kepada pemerintah desa setempat.

Hanya saja, aduan yang dilontarkan tak mendapat respon baik.

"Keluarga sudah melaporkan kasus ini ke RT, RW dan Kepala Desa. Berharap aparatur desa bisa melakukan pendampingan untuk mengungkap kasus tersebut. Sayangnya, sampai saat ini belum ada respon positif dari aparatur pemerintah setempat," ungkapnya.

"Sama sekali tidak ada kunjungan kepada korban dan ibu korban dari apatarur desa. Padahal keluarga berharap aparatur desa bisa membantu mengungkap kasus ini," sambungnya.

Saat ini, keluarga korban berencana membawa kasus itu ke ranah hukum.

"Keluarga akan melaporkan kasus tersebut ke Polres Bogor dan melaporkannya ke lembaga perlindungan perempuan dan anak," pungkasnya.(Yudistira Wanne/TribunnewsBogor)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bejat! Anak Berkebutuhan Khusus di Bogor Diduga Jadi Korban Pencabulan, Ketua RT dan RW Tak Merespon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini