"Diganti (torennya) atau dibersihkan dengan protokol yang berlaku sesuai arahan dari dinas kesehatan, ya," katanya.
Sosok Devi
Devi sempat pamit keluar rumah pada Sabtu (25/5/2024) malam dan sejak saat itu dikabarkan hilang.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Devi diduga sengaja sembunyi di dalam toren karena tak ditemukan luka benda tumpul maupun tajam.
Salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, sejumlah anggota polisi sempat mendatangi rumah Devi untuk melakukan penangkapan.
Baca juga: Warga Sebut Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Diduga Target Penggerebekan Kasus Narkoba
Ia menduga Devi takut ditangkap sehingga memilih sembunyi di toren.
"Bisa jadi lari ke situ, setengah 12 apa polisi dateng, geledah di rumah, gak ada dia, ada keluarga doang, niat mau ngambil dia kali."
"Karena dia udah ketangkep mungkin disebut kali namanya, gatau juga soalnya tengkurep posisinya," paparnya, Selasa (28/5/2024), dikutip dari TribunTangerang.com.
Di mata tetangga, Devi dikenal sebagai orang yang sering keluar masuk penjara karena kasus narkoba.
Dalam proses penggeledahan, polisi tak dapat menangkap Devi dan kembali melakukan pencarian.
"Gatau dia ketangkep apa gimana, apa diumpetin gatau, keburu ngilang apa dia kabur gak tau," tukasnya.
Baca juga: 7 Fakta Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren: Kondisi Korban Masih Hidup saat Terendam Air
Hasil Autopsi
Hasil autopsi menunjukkan Devi masih hidup ketika masuk ke toren air.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto, menjelaskan tidak ditemukan luka di tubuh Devi seperti yang diucapkan ibunya.
“Saat terendam atau tenggelam di air, kondisi masih hidup."
“Tidak ada luka di tubuh. Baik karena luka benda tumpul maupun benda tajam,” tegasnya.