TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Situbondo, Jawa Timur, tewas dikeroyok sejumlah pelajar.
Pengeroyokan tersebut, terjadi di Lapangan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Korban yang bernama M (15) tersebut, dihajar oleh sembilan orang terduga pelaku yang berstatus siswa SMP dan SMA.
Mengutip Tribun Jatim.com, korban pun sempat dirawat di RS Waluyo Jati, Probolinggo, Jatim setelah dikeroyok karena kondisinya koma.
Sepekan dirawat di rumah sakit, korban pun dinyatakan meninggal dunia.
Tak lama, pihak kepolisian telah berhasil mengamankan sembilan orang terduga pelaku pengeroyokan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Momon.
"Iya benar, ada sembilan terduga pelaku sudah kita amankan, "ujarnya, Senin (27/5/2024).
Ia menuturkan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan kedapa sembilang orang terduga pelaku pengeroyokan tersebut.
Ditanya soal motif, Momon menuturkan pengeroyokan dipicu oleh kakak dari salah satu pelaku yang berkelahi dengan korban dan kalah.
Terduga tersangka pun akhirnya mengajak teman-temannya untuk mengeroyok korban.
Baca juga: Ibu di Tanjung Priok Dikeroyok Warga karena Dituduh Menculik, Padahal Mencari Anak Kandung
"Intinya motifnya pengeroyokan itu balas dendam," katanya.
Momon menambahkan, aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu (19/5/2024) dini hari sekira pukul 01.30 WIB.
"Saat korban bertemu, lalu dikeroyok oleh terduga pelaku dan korban dirawat di rumah sakit," jelasnya.
Setelah sempat dirawat di rumah sakit, lanjutnya, korban yang koma meninggal dunia hari Minggu (26/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
"Korbannya anak anak dan para terduga pelakunya juga anak anak," tukasnya.
Kesembilan terduga pelaku itu, sambungnya, mereka berinisial A, M, B, M, M, D, I, M, D dan A.
"Usia terduga pelaku itu 14 tahun hingga 16 tahun," pungkasnya.
Pemuda di Gresik Tewas Dikeroyok Pesilat
Sekelompok pesilat di Gresik, Jawa Timur, mengeroyok pemuda asal Sidoarjo hingga tewas.
Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di Banjaran, Driyorejo, Gresik, Minggu (19/5/2024) lalu.
Korban diketahui dikeroyok oleh para pelaku yang saat itu melakukan sweeping anggota perguruan silat lainnya yang sedang latihan.
Kini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap enam tersangka yang berasal dari perguruan silat ini.
Mereka berinisial CDP (18), NRE (19), MNA (19), EG (19), dan ADS (18).
Lalu, satu orang lagi yang merupakan anak di bawah umur.
Baca juga: Pesilat Tewas Dianiaya di Gresik, 9 Pelaku Berasal dari Perguruan Silat Lain, 1 DPO Serahkan Diri
Dari keenam tersangka itu, tiga telah diamankan, sedangkan tiga lainnya masih buron.
Dua diantara tiga tersangka yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), adalah anak di bawah umur.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.
"Kami menetapkan tiga orang DPO, dua di antaranya masih di bawah umur, satu orang dewasa atas nama Ilham alias Celeng saat ini masih dalam proses pengejaran tim Resmob Satreskrim Polres Gresik," ujarnya, Sabtu (25/5/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Para tersangka dijerat Pasal 170 KUHP ayat 2 dan 3, berbunyi barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga besama-sama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang yang mengakibatkan matinya orang dengan penjara selama-lamanya 12 tahun.
Pengakuan Pelaku
Salah satu pelaku, AG (18), mengatakan ia bersama teman-temannya sempat menenggak minuman keras (miras) sebelum melakukan pengeroyokan.
Setelah pesta miras, lanjut AG, mereka lalu melakukan sweeping terhadap anggota perguruan silat lainnya.
“Saat itu sebelum kejadian, kami semua minum arak Bali,” kata di Mapolres Gresik, Jumat (24/5/2024) malam.
AG mengaku memukul kepala korban menggunakan botol kaca hingga korban yang berinisial SW koma dan akhirnya meninggal dunia.
“Saya pukul kepala korban dengan botol, botol didapat dari tempat lokasi, dekat gudang besi tua, botol bir. Korban belum berdarah, dan korban langsung lari. Saya memukul ikut teman-teman,” ungkapnya.
Sementara itu, ternyata korbannya tak hanya SW saja.
Seseorang berinisial RH juga dihajar oleh komplotan ini, beruntung, RH hanya luka-luka.
Berawal dari Sweeping
Diwartakan sebelumnya, para pelaku mulanya melakukan sweeping untuk mencari anggota perguruan silat lainnya yang sedang latihan.
Korban yang juga anggota perguruan silat lainnya saat itu tengah menuju ke tempat latihan.
Korban pun bertemu para pelaku di Desa Banjaran, Diryorejo, Gresik.
Saat itu lah, para pelaku melakukan pengeroyokan.
Tak puas menghajar korban, pelaku juga menghantamkan botol kaca ke kepala korban hingga korban terluka.
Setelah terkapar, korban ditinggalkan begitu saja dan para pelaku melanjutkan konvoi dengan mencari anggota perguruan silat lainnya.
Korban sempat dilarikan ke RS Petrokimia Gresik dan koma selama empat hari.
Namun, kondisinya yang semakin kritis membuat korban dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Nahas, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (23/5/2024) malam karena luka akibat pukulan di kepala.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan korban meninggal dunia setelah berjuang melawan rasa sakit akibat tindakan brutal gerombolan pesilat itu.
"SW meninggal kemarin malam. Sempat dirawat di rumah sakit 5 hari. Selama itu korban koma tidak sadarkan diri akibat rasa sakit di kepala," ujarnya sambil mewanti-wanti agar tak disebutkan namanya, Jumat (24/5/2024).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Siswa MTs Tewas Dikeroyok, 9 Pelajar di Situbondo Diciduk Polisi, Motif Pengeroyokan Terkuak dan Tiga Pesilat yang Keroyok Pemuda Sidoarjo hingga Tewas Berstatus DPO, Dua di Antaranya di Bawah Umur
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Izi Hartono)