Namun, ia belum dapat memastikan penyebab DS melakukan aktivitas seksual dengan anak di bawah usia 12 tahun.
Oleh karena itu, lanjut Firdaus, pihaknya masih akan melakukan pendalaman.
"Jadi sulit memang untuk menemukan kenapa penyebab pedofil ini."
"Penyebab yang pastinya itu apa, itu memang masih sulit, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," tandasnya.
Kronologi Kasus
Kasus ini bermula saat korban GH dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Jumat (31/5/2024).
Hilangnya GH membuat pihak keluarga mencurigai seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial DS (61), yang tinggal berjarak sekira 700 meter dari rumah korban.
Kecurigaan itu muncul lantaran ketika GH dinyatakan hilang, DS secara bersamaan tak diketahui keberadaannya.
Rasa curiga itu juga diperkuat dengan kebiasaan DS yang kerap memberikan uang kepada GH.
"Mencurigakan aja karena dia (DS) sering kasih duit Rp 10 ribu, katanya udah empat kali kata ibunya korban saat tiap hari main ayunan," kata warga setempat, Sobirin (52), Senin (3/5/2024), dilansir TribunBekasi.com.
Sobirin menjelaskan, sebelum dinyatakan hilang, korban sempat bermain bersama adiknya.
Baca juga: 5 Fakta Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandung, AK juga Diminta Buat Video Asusila dengan Aki-aki
Namun, saat itu, GH pamit kepada adiknya ingin pergi sebentar. Diduga GH bertemu dengan DS.
"Lalu spontan itu hilang, kalau dilihat dugaan sih dikode dari jauh (dipanggil) sama DS," terangnya.
Kecurigaan itu lantas membuat sejumlah warga berniat melakukan penggerebekan di rumah DS.
Namun, niat itu urung dilakukan karena warga tak berani, sebab belum ada pihak kepolisian.