TRIBUNNEWS.COM - Judi online masih jadi momok mengerikan bagi para pecandunya.
Bahkan, efek dari judi online pun tak main-main.
Dua abdi negara meninggal dunia karena judi online.
Pertama, seorang anggota TNI AL bernama Lettu Laut Eko Damara (30), meninggal dunia karena bunuh diri pada akhir April 2024 kemarin.
Motif anggota kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir bunuh diri pun belum diketahui.
Namun, dari pemeriksaan pihak Korps Marinir TNI AL, korban diketahui meninggalkan utang senilai Rp819 juta sebelum bunuh diri.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi menuturkan, Lettu Laut Eko Damara juga punya utang ke rekan di daerah operasi sekitar Rp177 juta.
"Utang-utangnya di daerah operasi ada Rp177 juta. Kemudian ada Rp641 juta, total seluruh hutang Rp819 juta," kata Endi dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
Saat dilakukan digital forensik, ditemukan uang dari utang-utang tersebut dipakai untuk apa.
"Untuk pastinya habis kemana, saya tidak bisa pastikan. Tapi dari browsing yang ada, (almarhum) download semua aplikasi judi online. Kenapa saya sampaikan? Karena beliau tidak beli apapun di daerah operasi," kata dia.
"Dia tidak bilang hanya pinjam. Kemudian dikasih, karena sama-sama anggota, seperjuangan, dikasih. Jadi tidak disampaikan untuk apa. Karena beliau juga tertutup sering mengurung diri. Sering dalam kamar," kata dia.
Baca juga: Chat Terakhir Polwan Briptu FN sebelum Bakar Briptu RDW: Pulang atau Anak-anak Jadi Korban
Angka utang tersebut pun, dikatakan Endi, sudah diberikan kepada pihak keluarga melalui jajarannya.
"Itu sudah disampaikan. Disampaikan untuk dibaca sendiri," pungkasnya.
Meski begitu, pihak keluarga masih mempertanyakan kematian Eko, yang mulanya disebabkan karena penyakit malaria hingga dugaan bunuh diri.
Paman Lettu Eko, Abdul Sattar Siahaan saat diwawancarai, pihak TNI Angkatan Laut menyebut keponakannya tewas bunuh diri menggunakan senjata api yang ditembakkan ke kepalanya.
"Kita menduga dia dianiaya dan dibunuh. Tetapi kan ini jujur, asumsi kami. Harus dibuktikan karena belum ada pembuktian, belum bisa disimpulkan,"kata Abdul Sattar Siahaan, saat diwawancarai.
Endi Supardi menuturkan, Eko pada Sabtu 27 April 2024 datang ke ruangan kesehatan dan meminta para anggotanya untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Kemudian pukul 13.06 WIT, Prada Mar Danu hendak memasuki ruang kesehatan namun ruangan tersebut dalam keadaan terkunci sehingga Prada Mar Danu meninggalkan ruangan tersebut. Pukul 13.07, terdengar suara letusan senjata satu kali dari dalam ruangan kesehatan," kata Endi.
Anggota TNI lainnya yang berada di lokasi, Serda Bagus pun mencoba melihag dari jendela.
Ia melihat Eko sudah berada dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.
"Kemudian pukul 13.15 WIT, Eko tiba di RSUD Dekai dan langsung mendapatkan penanganan medis oleh dokter jaga,"
"Dan pada pukul 14.00 WIT, Dokter April menyampaikan bahwa Lettu Laut Eko tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Endi.
Polwan Bakar Polisi
Lalu, terbaru ini, seorang polwan berinisial Briptu FN membakar seorang polisi, Briptu RDW.
Ternyata, keduanya merupakan pasangan suami istri dan sudah mempunyai tiga orang anak.
Baca juga: Nasib Briptu FN, Polwan yang Bakar Suami hingga Tewas di Mojokerto, Sempat Ancam Bakar 3 Anaknya
Korban, RDW pun meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.
RDW sendiri mengalami luka bakar sebanyak 90 persen di tubuhnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri.
"Benar, meninggal pada pukul 12.55 dan akan dimakamkan di Jombang karena asalnya dari sana," kata Daniel, dikutip dari TribunJatim.com.
Mengutip TribunJatim.com, Briptu Fadhilatun Nikmah alias Briptu FN, istri korban yang juga pelaku tindak KDRT ini bukan tanpa alasan melakukan hal tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto menuturkan, motif Briptu FN membakar suaminya hingga meninggal dunia adalah karena tersulut emosi.
Briptu FN tersulut emosi lantaran suaminya selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online.
Dirmanto menuturkan, uang tabungan dari gaji tersebut dianggap Briptu FN harusnya bisa digunakan untuk membiayai hidup keduanya dan ketiga anak mereka.
"Saudara almarhum korban sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya,"
"Ini dipakai untuk, mohon maaf, main judi online. Ini sementara temuan kami sampaikan," ujarnya di Lobby Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Minggu (9/6/2024).
Briptu FN pun jengkel dengan kelakuan suaminya.
Kejenggelan Briptu FN didasarkan pada pertimbangan kondisi ketiga anaknya yang masih balita dan membutuhkan banyak biaya hidup.
Dirmanto menuturkan, aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku tersebut merupakan kejadian pertama.
"Ini baru pertama kali. Karena saking jengkelnya. Karena tersangka ini memiliki anak tiga. Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia 4 bulan,"
Baca juga: Detik-detik Polwan Briptu FN Bakar Briptu RDW, Korban Tewas setelah Dirawat, Tersangka Trauma
"Nah ini kan banyak banyaknya membutuhkan biaya," jelasnya.
Kini, Briptu FN pun ditetapkan sebagai tersangkan dan bakal dikenakan konstruksi pasal berkaitan dengan KDRT.
"Sementara ini, kami terapkan pasal KDRT," pungkas Dirmanto.
Pemerintah Bentuk Satgas Berantas Judi Online
Diwartakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gelar rapat untuk membahas pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pemberantasan judi online, Rabu (22/5/2024)
Satgas berantas judi online ini pun akan dimimpin oleh Menkopolhukam Hadi Tjahjanto.
"Sesuai arahan pak Presiden akan dibentuk Satgas judi online dimana ketuanya adalah Pak Menkopolhukam, Ketua bidang pencegahannya Menkominfo, dan Ketua Penindakannya adalah Pak Kapolri," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi usai rapat.
Pembentukan Satgas tersebut tidak terlepas dari masih maraknya judi online di Indonesia.
Pihaknya kata Budi, telah melakukan takedown (penutupan) 1.904.246 konten terkait judi online sepanjang 17 Juli 2023 sampai 21 Mei 2024.
"Pemblokiran rekening dan e-wallet terafiliasi sudah 5364 untuk rekening dan sudah diajukan ke OJK, dan 555 e-wallet diajukan ke bank Indonesia," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS : Briptu RDW Polisi Dibakar Istrinya yang Polwan Meninggal Dunia, Luka Bakar 96 Persen
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Reza Deni/Taufik Ismail)(TribunJatim.com, Muhammad Romadoni/Luhur Pambudi)