Nurul mengingat, pertemuannya dengan Pegi hanya berlangsung beberapa kali dan sifatnya singkat.
"Ketemu Pegi itu dua atau tiga kali gitu, lupa. Hanya sekilas," jelas dia.
Nurul menjelaskan, bahwa setiap kali bertemu, mereka hanya melakukan aktivitas memancing di sekitar rumahnya.
"Pokoknya kalau ketemu cuma main mancing saja, enggak ada aktivitas lain kayak nongkrong gitu enggak ada," katanya.
Baca juga: Kuasa Hukum Yakin Pegi Setiawan Tak Terlibat Pembunuhan Vina dan Eky, Status Facebook jadi Alibi
Ia juga menegaskan tidak ada kegiatan lain selain memancing saat mereka bertemu.
"Nongkrong ya paling di laut itu, mancing, karena saya memang tinggalnya di Kampung Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon," ujarnya.
Kesaksian Aep
Sosok selanjutnya yang mengenakan masker adalah Aep.
Aep saat itu menyampaikan jika dia mengetahui peristiwa detik-detik penyerangan yang dilakukan Pegi Setiawan terhadap Vina dan Eky.
Namun kesaksian Aep itu dibantah warga Desa Kepompongan, Cirebon.
Feri Irianto meragukan pernyataan yang keluar dari mulut Aep.
Baca juga: LPSK akan Beri Perlindungan Darurat Saksi dan Keluarga Vina, Ini Syaratnya
Feri menyampaikan, penjelasan Aep tidak dapat dipercaya karena berbagai alasan.
"Saya mungkin juga sama dengan orang-orang, bahwasanya kesaksian Aep meragukan. Karena penjelasannya dengan cara menggunakan masker, gestur tubuhnya, matanya yang terlihat berbohong. Di situ saya merasa kesal," ujar Feri saat diwawancarai, Jumat (31/5/2024).
Dia menegaskan, jika kesaksian Aep dapat dibuktikan, ia rela para terpidana dan Pegi dihukum.
Namun, ia meragukan pernyataan Aep tentang adanya warung di depan tempat kerja Aep yang menjadi lokasi pertemuan para pelaku.