TRIBUNNEWS.COM - Selebgram asal Pati, Jawa Tengah, Teyeng Wakatobi alias Gigi Racing membuat klarifikasi permintaan maaf terkait viralnya video di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pengeroyokan pengusaha rental mobil di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, beberapa waktu lalu.
Dalam video yang viral, Teyeng Wakatobi berada di depan mobil yang hangus terbakar di lokasi kejadian.
"Kita kasih paham buat yang kurang paham. Kita hajar buat orang yang kurang hajar."
"Sukolilo bos, jangan main-main di sini, kheeek," ujarnya dalam video yang diunggah akun X @dhemit_is_back.
Melalui video klarifikasinya, Teyeng Wakatobi menegaskan tidak terlibat dalam pengeroyokan maupun pembakaran mobil.
"Saya Teyeng Wakatobi dengan ini saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga Indonesia dan juga warga Desa Sukolilo."
"Tidak lupa juga kepada teman-teman rental mobil se-Jawa Tengah dan se-Indonesia Raya, atas konten yang membuat ramai dan gaduh di sosial media," ungkap Teyeng Wakatobi melalui video, dikutip Tribunnews, Minggu (16/6/2024).
Pria bernama asli Bagas Kurniawan itu berujar, dirinya membuat konten setelah empat orang korban pengeroyokan sudah dibawa ke RSUD Kayen.
"Saya tidak ikut serta dalam pengeroyokan korban dan pembakaran unit mobil tersebut," tegasnya.
"Atas kejadian konten kemarin, saya minta maaf sebesar-besarnya," pungkas Teyeng Wakatobi.
Baca juga: Sosok Teyeng Wakatobi, Selebgram Pati Disorot seusai Tragedi Sukolilo Pati Tewaskan Bos Rental Mobil
Tragedi Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo
Diketahui, tragedi Sukolilo terjadi pada Kamis (6/6/2024).
Pemilik usaha rental mobil asal Jakarta, BH (52) menjadi korban meninggal dunia dalam insiden amuk massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.
BH tewas seusai dikeroyok warga karena disangka maling mobil. Padahal, BH berniat mengambil mobil rental miliknya yang tidak dikembalikan.
Sementara tiga rekan BH, yakni SH (28), KB (54), dan ES (37) mengalami luka-luka dan mendapat perawatan di rumah sakit.
"Keterangan dari korban pengeroyokan yang masih bisa kami interogasi, awal mula mereka berangkat dari Jakarta menuju Pati, diajak saudara BH untuk mengambil mobil rentalan milik saudara BH," kata Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Muhammad Alfan Armin, Jumat (7/6/2024).
BH merupakan warga Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kemudian SH warga Koja Jakarta Barat, KB warga Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, dan ES warga Pulogadung Jakarta Timur.
Korban dikira maling saat hendak mengambil Honda Mobilio yang berada di depan rumah salah satu warga.
Dilansir Tribun Jateng, BH dan tiga temannya dihajar massa sampai babak-belur berdarah-darah karena dicurigai sebagai pencuri mobil.
BH meninggal dunia pada Kamis pukul 18.30 WIB setelah sempat dilarikan ke RSUD Kayen.
Adapun SH, KB, dan ES saat ini menderita luka-luka di sekujur tubuh dan dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.
Diketahui, korban berhasil melacak keberadaan mobil Honda Mobilio di Pati berkat GPS di mobil tersebut.
Mereka mendatangi lokasi dengan mengendarai mobil Daihatsu Sigra berwarna putih.
"Sampai lokasi, mereka menemukan mobil itu dan langsung mengambilnya dengan kunci cadangan," ucap Alfan.
Mereka langsung mengambil mobil tersebut dengan kunci cadangan tanpa menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu.
Apes, warga yang melihat mereka meneriaki maling sehingga mereka dikejar dan dianiaya massa.
Mobil Daihatsu Sigra yang mereka bawa pun dibakar massa.
Polsek Sukolilo yang mendapat laporan segera datang meredam amuk massa dan melakukan evakuasi terhadap korban.
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan 10 orang tersangka pengeroyokan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nasib Pilu Pemilik Mobil Rental, Tewas Dihajar Warga di Pati saat Ambil Mobil yang Tak Dikembalikan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)