TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam satu pekan terakhir, Mapolres Cirebon Kota di Jalan Veteran, Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon dua kali digeruduk mahasiswa.
Pertama Rabu (12/6/2024), kedua Rabu (19/6/2024), ratusan mahasiswa yang demo berasal dari Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cirebon Raya.
Aksi demo mereka bertujuan menuntut kepolisian segera mengusut tuntas kasus Vina yang terus menjadi perhatian publik.
Sayangnya, setiap kali aksi demo, mahasiswa tidak bisa menemui sang Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto.
Tidak diketahui apa alasan Kapolres Cirebon Kota tak mau menemui mahasiswa, kekecewaan ini mengakibatkan aksi berujung bentrok hingga bakar ban.
Demo Kasus Vina di Mapolres Cirebon Kota, Mahasiswa Bawa Spanduk: Masih Percaya Polisi?
Ratusan mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Polres Cirebon Kota pada Rabu (19/6/2024).
Mereka menuntut penuntasan kasus Vina Cirebon yang telah berlangsung selama delapan tahun tanpa hasil.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cirebon Raya berkumpul di simpang empat Siliwangi, Kota Cirebon.
Mereka menyampaikan orasi dengan membawa sejumlah spanduk yang mengkritisi kinerja kepolisian, salah satunya bertuliskan "Masih Percaya Polisi?".
Spanduk tersebut dibentangkan di simpang empat Jalan Siliwangi sehingga dapat dilihat oleh masyarakat yang melintas.
Baca juga: Keberadaan Iptu Rudiana Misterius, Kantornya Kosong, Dimana Ayah Eky?
Selama aksi berlangsung, arus lalu lintas dari empat arah dialihkan untuk menghindari kemacetan.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga membakar ban di tengah jalan dan membawa bendera merah putih yang panjang, dibentangkan membentuk lingkaran besar sebagai simbol solidaritas.
"Sampai 8 tahun ini, kasus Vina masih belum tuntas, masih percaya kah dengan polisi?" seru salah satu orator dalam aksi tersebut, seperti dikutip dari Tribun, Rabu (19/6/2024).
Setelah kurang lebih satu jam, aksi berpindah ke depan Mapolres Cirebon Kota di Jalan Veteran, Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Di sana, mereka tetap melakukan orasi untuk menuntut penyelesaian kasus Vina Cirebon.
Aksi demonstrasi ini dikawal ketat oleh pihak kepolisian.
Benteng pertahanan dari petugas terlihat berlapis, dengan barisan depan dihiasi oleh para polwan.
Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi masih berlangsung dengan harapan dapat bertemu dengan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto, untuk berdialog.
Kapolres Cirebon Kota Tak Mau Menemui Mahasiswa
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cirebon Raya kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Cirebon Kota, Rabu (19/6/2024).
Mereka menuntut kejelasan atas penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi delapan tahun lalu atau 2016 silam.
Aksi unjuk rasa tersebut bertujuan mengkritisi institusi Polri terkait lambannya penyelesaian kasus tersebut.
Namun, mahasiswa kembali kecewa karena Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto, tidak dapat menemui mereka untuk kedua kalinya.
"Kami sudah datang dua kali ke Mako Polres Cirebon Kota, tapi Kapolres tidak menemui kami."
"Ada apa ini? Instruksi Presiden saja tidak didengar," ujar koordinator aksi, Gimnastiar, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Aroma Mafia Suap Jelang Praperadilan Pegi, MA dan KPK Diminta Pelototi Hakim serta Polda Jabar
Menurut Gimnastiar, aksi tersebut juga mencerminkan kekecewaan para mahasiswa terhadap Polres Cirebon Kota yang dianggap mengabaikan instruksi Presiden untuk menangani kasus ini secara transparan.
"Aliansi Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia dan DPC Provinsi Jawa Barat merasa kecewa kepada Polres Cirebon Kota."
"Sesuai instruksi Presiden, kasus ini harus segera selesai dan ditangani setransparan mungkin," ucapnya.
Gimnastiar menjelaskan, tuntutan mereka masih sama seperti aksi sebelumnya, yakni menuntut kepolisian untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Vina dan Eki dengan transparan, menjunjung tinggi keadilan dan kepastian hukum.
"Kami masih menuntut hal yang sama: transparansi, keadilan dan kepastian hukum. Hingga kini, ketiganya belum terpenuhi," ucap dia.
Rencananya, setelah aksi di Cirebon, para mahasiswa akan melanjutkan unjuk rasa di Mapolda Jawa Barat.
"Setelah ini, kami akan melakukan aksi lanjutan di Polda Jawa Barat," katanya.
Baca juga: Hotman Paris Vs Razman Nasution soal Tim Pencari Fakta Kasus Vina Cirebon, Kapolri Tidak Bekerja?
Adapun, aksi unjuk rasa ini diwarnai dengan insiden saling dorong antara massa dan petugas kepolisian saat mahasiswa mencoba masuk ke dalam Mapolres untuk bertemu Kapolres.
Sebelumnya, para mahasiswa melakukan orasi dan memblokade Simpang Alun-alun Kejaksan, kemudian melakukan long march dan membakar ban di depan Mapolres.
Dalam aksinya, massa menuntut kepolisian untuk transparan dalam mengusut kasus pembunuhan yang menimpa Vina dan Eki pada tahun 2016 silam.
Mahasiswa Gelar Aksi Depan Polres Cirebon Kota, Pertanyakan Kasus Vina Kian Gaduh
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cirebon Raya mendatangi Mapolres Cirebon Kota di Jalan Veteran, Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Rabu (12/6/2024).
Kedatangan mereka bertujuan untuk menuntut pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus Vina yang terus menjadi perhatian publik.
Menurut pantauan TribunCirebon.com di lokasi, para mahasiswa tiba sekitar pukul 14.30 WIB dengan membawa berbagai atribut, seperti spanduk dan pengeras suara.
Mereka mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk solidaritas dan melakukan orasi menyampaikan tuntutan mereka.
"Kami meminta agar kasus Vina diusut tuntas. Sampai sekarang kasus ini masih terus gaduh," ujar Gimnastiar, salah satu koordinator aksi, kepada Tribun pada Rabu (12/6/2024).
Selain berorasi, para demonstran juga melakukan aksi bakar ban sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja Polri dalam menangani kasus ini.
Asap hitam pekat dari tiga ban yang dibakar membubung tinggi di sekitar lokasi aksi.
Setelah lebih dari satu jam beraksi, para mahasiswa masih menunggu kedatangan Kapolres Cirebon Kota untuk menemui mereka.
Namun, karena tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi, massa sempat mencoba menerobos barikade yang dijaga oleh polisi wanita (polwan) dan petugas lainnya di depan pintu masuk Markas Polres Cirebon Kota. (tribun network/thf/TribunCirebon.com)