News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Calon Karyawan PT IMIP Morowali Dihina 'Sampah' Oknum HRD karena Kedapatan Merokok

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zen Isa Kresna HRD di PT IMIP yang memaki calon karyawan dengan kata sampah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kronologi seorang oknum HRD di PT IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah memaki calon karyawan baru yang kedapatan sedang merokok di dalam sebuah ruangan.

Sejak, hari Minggu (23/6/2024), videonya saat marah-marah kepada karyawan baru itu pun menjadi viral di media sosial.

"Calon Karyawan Baru Ditegur HRD karena Merokok di Dalam Ruangan, Memohon Kesempatan Kedua untuk Mengikuti Tes," demikian keterangan video yang beredar.

Calon karyawan baru itu disebutkan telah melanggar peraturan perusahaan perihal larangan merokok di dalam ruangan.

Akan tetapi, publik menyoroti sikap pegawai HRD tersebut yang menegur calon karyawan baru itu dengan kata-kata kasar.

"Calon karyawan baru yang hendak mengikuti tes dan melanggar peraturan yakni merokok dalam ruangan," ungkap perekam video tersebut.

"Kemudian HRD menegur dengan kata k4s4r. Calon karyawan tersebut memohon untuk dimaafkan agar kembali mengikuti prosedur tes seperti calon karyawan lainnya," sambungnya.

Oknum HRD itu menegur calon pegawai baru itu dengan cara kasar.

“Kamu gak layak kerja di sini, kamu dah jadi sampah di sini tahu gak," ujarnya.

Setelah video tersebut viral, oknum HRD PT IMIP Morowali itu akhirnya minta maaf.

Dalam video, terlihat Zen Isa Kresna membentak dan melotarkan kata-kata kasar kepada calon karyawan yang diketahui merokok di tangga kantor.

Saat itu, Made Diana sedang menunggu tes penerimaan karyawan.

Saat didapati Zen Isa Kresna, Made Diana pun langsung ditegur dan dikatai, “Kamu gak layak kerja di sini, kamu dah jadi sampah di sini! Tahu, gak?"

Mengetahui dirinya ditegur dan dimaki, calon karyawan bernama Made Diana itu kemudian berlutut sambil memohon maaf agar diberi kesempatan kedua untuk bekerja di kawasan industri berbasis nikel itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini