Meski begitu, untuk memastikan, Mamad mengatakan, tim IT masih menganalisis setiap halamannya.
"Termasuk menganalisis celah pintu mereka masuk lagi. Kami akan lakukan pemantauan berkala," ujarnya.
Mamad kembali menegaskan, yang diretas bukan website PPDB tapi website milik sekolah. Hanya saja di dalamnya terdapat informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan PPDB.
"Jadi kalau aplikasi pendaftaran PPDB itu aman, dikelolanya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jabar. Ini terjadi di website sekolah," ujarnya.
"Mungkin khawatirnya ada tambahan informasi baru berkaitan dengan kelulusan PPDB. Misalnya, asalnya tidak lulus jadi lulus atau orang yang lulus jadi tidak lulus. Itu bisa saja jadi modus orang yang mencari keuntungan."
Perhatian Serius
Meski peretasan kali ini bisa segera mereka tangani, Ceng Mamad mengatakan peretasan terhadap website sekolah, apalagi dengan menyusupkan iklan-iklan judi adalah sesuatu yang mengkhawatirkan.
Ini, kata Mamad, menjadi tantangan dunia pendidikan. Hal-hal terkait buruknya judi online, menurutnya, sudah saatnya untuk dimasukkan dalam literasi digital sekolah.
"Kalau kemarin tentang literasi kekerasan, pornografi, porno aksi, narkoba, nah belum ada yang menyentuh judi online. Ini sangat meresahkan dan perlu kita jaga anak-anak kita. Khawatirnya mereka iseng-iseng, lama-lama menikmatinya. Ini sangat bahaya," ungkap Mamad.
Ceng Mamad berpendapat ini harus menjadi perhatian serius berbagai pihak.
"Apalagi sampai menyasar ke website sekolah," kata Mamad.
Menurutnya, pihak sekolah harus teliti dan terus memberikan imbauan kepada semua pihak, termasuk para orangtua siswa agar selalu waspada.
"Bahkan sekali-kali perlu adanya sidak memeriksa handphone anak-anak. Sering buka enggak itu judi online," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Iklan Judi Online Masuk Sekolah, Susupi Website Resmi SMAN 1 Sukabumi, Ada Gambar Anime Perempuan