TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria mantan pecandu judi online ceritakan kisahnya saat kecanduan.
Sebut saja Aji (27), pria asal Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini terjerumus ke judi online setelah terpengaruh oleh temannya.
"Dari teman, sekarang kan ramainya di iklan, dulu dari teman ke temen, tergoda karena saya lihat waktu awal-awal masih banyak yang menang," ujarnya.
Warga asal kabupaten dengan penyumbang ketiga transaksi tertinggi judi online tingkat kabupaten/kota di Indonesia ini berani mencoba lantaran diberikan modal oleh temannya secara cuma-cuma untuk bertaruh.
Setelah ia mencoba, bandar judi online pun bak memberi umpan kepadanya agar terus bermain dengan memberikannya kemenangan.
"Dimodalin sama teman, pertamanya Rp50 ribu, main, menang lah Rp400 ribu, dari situ engga langsung kalah, dikasih menang dulu sekitar empat kali menang di satu link, akhirnya sering kalah, terus ganti link lagi," terangnya.
Di bawah kesadarannya karena sudah kecanduan judi online, tak terasa uang yang dikeluarkannya mengalir deras hingga mencapai puluhan juta rupiah .
Namun, kata dia, setelah diakumulasikan uang yang dikeluarkannya untuk bermain judi dengan uang yang dihasilkannya dari judi tak berbeda jauh, walaupun ia merugi.
"Kalau dihitung total yang didepositin itu sekitar Rp22 juta selama satu tahun, yang saya dapet sekitar Rp20 jutaan. Jadi sebenarnya kalau hitung-hitungan muter-muter aja uang itu sebenarnya enggga akan ada berhenti sih kalau masih main," katanya.
Awal April 2024 kemarin menjadi titik balik bagi Aji sebagai pemain judi online. Ia ditampar oleh realita ketika uangnya raib dalam sekejap mata.
Ia mengatakan, uang senilai Rp1 juta hilang begitu saja yang seharusnya digunakan olehnya untuk pulang ke kampung halaman di Jawa Tengah.
Baca juga: Promosikan Judi Online, 2 Selebgram Diringkus Polisi, Ada yang Buka Layanan VCS
Beruntung saja ia masih memiliki simpanan sehingga tetap bisa mudik setelah Hari Raya Idul Fitri 2024 kemarin.
"Mau mudik H-1 berangkat, itu main judi dulu, pertama Rp100 ribu, kalah. Penasaran tuh, Rp200 ribu kalah, nambah lagi Rp200 ribu kalah lagi. Akhirnya sampe Rp1 juta, paling dua jam (habis). Di situ pusing, untung ongkos masih aman udah beli tiket buat bolak-balik. Nah itu buat duit jajan di Jawa itu teh, karena duitnya abis mau engga mau ngorek tabungan," ungkapnya.
Hal tersebut menjadi pelajaran berharga baginya untuk tidak kembali terjerembab di lembah hitam karena termakan tipuan iming-iming menang besar.
Dengan pengalaman pahit yang dialaminya, Aji berpesan kepada siapapun agar tidak bermain judi online karena dapat merusak masa depan.
"Buat yang belum pernah itu jangan sampai, untuk yang sudah main selagi belum rugi, lebih baik berhenti, untuk yang udah rugi sampai minjem-minjem, janganlah sampai nekad melakukan hal yang lebih parah lagi apalagi sampai mengakhiri hidup, semua pasti ada jalan keluarnya dan setiap kejadian itu ada hikmahnya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Eks Pecandu Judi Online Asal Citeureup Bogor, Kapok Main Lagi, Uang untuk Mudik Ludes Sekejap