"Kami telah melakukan olah TKP, kita cek saat ini untuk jenazah posisi di RSSA. Karena terdapat luka di tubuh korban. Antara lain luka lebam di bagian wajah dan mata," terang AKP Gandha Syah.
Baca juga: Peran Tersangka Pembunuhan Karyawan Koperasi yang Masih Buron, Polisi Minta Segera Serahkan Diri
Autopsi dilakukan guna mencari tahu penyebab kematian korban dan kapan waktu meninggalnya.
Rencananya, pihak dokter juga akan mengambil sampel lambung.
"Kami tidak bisa memastikan, kita lihat dulu hasilnya apakah sebab meninggalnya karena kekerasan atau sajam, atau yang lain," tandasnya.
Di sisi lain, dari hasil pendalaman, tidak ditemukan ada bekas darah di rumah korban. Dan tidak ditemukan adanya benda tajam.
Informasinya, ponsel milik korban pun tidak ada di rumah.
Perangkat Desa Syok
Sementara itu, perangkat Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sulaiman Arif yang turut hadir di TKP, mengaku belum mengetahui secara langsung kondisi korban.
Namun berdasarkan sepengetahuannya, terdapat beberapa luka di tubuh korban. Antara lain di bagian bibir kanan dan pelipis mata.
Apakah luka tersebut berasal dari senjata tajam atau bukan, Arief mengaku belum mengetahuinya secara pasti.
"Kami sendiri gak lihat langsung karena sudah ditangani pihak berwajib. Kalau melihat dari kejauhan sepertinya bukan benda tajam, kayaknya benda tumpul, lebam gitu," tambahnya.
Arief mengaku syok ketika mendengar adanya informasi ini sebelumnya.
Begitu mendapatkan kabar, ia langsung menuju ke TKP.
Sehingga minim adanya informasi lengkap maupun kronologi kejadian yang sebenarnya.
Bahkan ibu korban memiliki keterbatasan penglihatan dan pendengaran.
"Dari keterangan ibunya jam 3 malam dipulangkan. Yang memulangkan siapa gak tahu, karena ibunya ada gangguan penglihatan," ujarnya.
Sumber: (Tribun Jatim Network/Lu'lu'ul Isnainiyah) (Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 'Mas kok Dingin,' Bocah SD di Malang Beri Selimut, Tak Tahu Kakak sudah Meninggal, Tidur Bersama