Tulang belulang korban lantas dikubur di tempat itu.
Awal Kasus
Kasus ini bermula saat korban dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak 26 Juni 2024.
Keluarga korban kemudian melaporkan hilangnya FRA ke pihak kepolisian.
Pihak kepolisian yang mendapat laporan bergerak melakukan pencarian, dilansir TribunPadang.com.
"Berdasarkan informasi dari keluarga, korban sebelumnya mengatakan pergi menagih angsuran ke wilayah rumah pelaku," kata seorang warga, Radi.
Selanjutnya, polisi melakukan penelusuran ke sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencari bukti-bukti dari masyarakat hingga rekaman CCTV.
Dari rekaman CCTV, polisi mendapat petunjuk.
"Karena curiga, polisi mengecek CCTV di peternakan ayam tempat pelaku bekerja."
"Ternyata benar, di CCTV terekam saat pelaku membawa sebuah karung ke area belakang dari rumahnya," ungkap dia.
Berbekal rekaman CCTV itu, polisi mengamankan dan menginterogasi istri pelaku.
Sementara sang suami diketahui kabur ke Provinsi Riau dan akhirnya ditangkap pada Kamis (4/7/2024).
Pelaku diamankan saat berada di Pekanbaru.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Motif Pembunuhan Karyawan Koperasi di Lima Puluh Kota Terungkap, Berawal Cekcok saat Penagihan Utang
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman, Kompas.com/Perdana Putra)