TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Bobi Dama, warga Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), menjadi korban tewas dalam peristiwa longsor di tambang emas Gorontalo, Minggu (7/7/2024) dini hari.
Ia tewas tertima longsor ketika mengecek keadaan sesaat setelah longsor terjadi.
Sudianto, mewakili keluarga Bobi Dama mengungkap berdasarkan cerita dari orang yang mengantarkan jenazah Bobi, kejadian longsor itu terjadi di malam hari.
“Waktu jam tidur kejadian, malam. Almarhum terbangun memeriksa keadaan. Langsung tertimpa longsor,” kata Tribunmanado.co.id, Selasa (9/7/2024).
Sudianto melanjutkan bila saat dilakukan pencarian, Bobi ditemukan masih bernafas.
Sayangnya, setelah beberapa jam kemudian, Bobi menghembuskan nafas di lokasi tersebut.
“Saat mau dilarikan ke RS, sudah tidak tahan, akhirnya meninggal,” katanya.
Baca juga: Perjuangan Tim Evakuasi Korban Longsor Tambang Gorontalo, Jalan Kaki 10 Km Hingga Seberangi Sungai
Bobi mengungkapkan bila jarak dari lokasi kejadian menuju ke rumah sakit sangatlah jauh.
Bahkan, menurutnya untuk mengangkut jenazah Bobi, sempat dimintai biaya Rp 6 juta.
Akan tetapi, biaya tersebut sudah ditanggung oleh kenalan sekaligus bos dari tempat almarhum bekerja.
Selain menanggung semua biaya akomodasi, Sudianto juga menjelaskan bila bos dari almarhum juga memberikan bantuan santunan kepada keluarga korban.
“Semua diurus, dari biaya angkut almarhum dari lokasi sampai di sini di tanggung. Juga memberikan santunan pada keluarga,” ucapnya.
Baca juga: Ibu dan Balita Jadi Korban Tewas Longsor Tambang Emas di Gorontalo, Suaminya Belum Ditemukan
Sudianto menceritakan bila keluarga almarhum baru mendapatkan informasi kejadian naas tersebut keesokan harinya.
Jenazah Bobi baru bisa dipulangkan ke Kotamobagu dan tiba di rumah duka di pagi hari, Selasa (9/7/2024).