“Almarhum dibawa dari Gorontalo dan sampai di sini sekitar 05.00 Wita,” tuturnya.
Jenazah Bobi kemudian dimakamkan sekitar pukul 07.00 Wita di Desa Kelahirannya, Pontodon, Kecamatan Kotamobagu Utara.
Menurutnya Bobi sudah lama jadi penambang. Sudah cukup lama almarhum meninggalkan rumah untuk bekerja di lokasi pertambangan yang ada di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, itu.
Bobi ikut bekerja bersama kenalan dekatnya yang ada di lokasi tersebut.
Diketahui, Almarhum Bobi meninggalkan dua orang putri dan cucunya, yang saat ini tinggal bersama sang ayah Subrata Dama.
Di sisi lain, Sang Ayah, Subrata Dama, menjelaskan bila dirinya sempat mendapat firasat buruk di malam saat kejadian tersebut.
“Saya sempat rasa gelisah, dan mengingat almarhum,” katanya.
Meski demikian, pihak keluarga mengaku sudah ikhlas atas kepergian dari Almarhum Bobi.
“InsyaAllah kami ikhlas,” tutur Subrata dengan mata yang terlihat berkaca-kaca menyembunyikan tangis.
Bobi sudah dimakamkan berdampingan dengan kuburan milik kakek dan neneknya.
Selain itu, beberapa hari sebelum pemakaman Bobi, juga diperingati kegenapan 100 hari meninggalnya istri dari Almarhum Bobi.
Suasana duka pun menyelimuti keluarga Alfian Mamonto di Desa Modayag, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.
Sama seperti Bobi, Alfian Mamonto menjadi korban tewas dalam peristiwa longsor di tambang emas Gorontalo,
Jenazah Alfian dimakamkan pada Selasa 9 Juli 2024 di Desa Modayag.