News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal

Fakta Kolam Ikan Lokasi Tewasnya Ketua OSIS: Dibuat 20 Tahun Lalu, Tukang Kebun Diperiksa

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rumah duka FN (18), Ketua Osis SMAN 1 Cawas yang meninggal tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah di hari ulang tahunnya. Rumah duka berada di Dusun Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (9/7/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah SMAN 1 Cawas, Arik Sulistyorini, menyatakan insiden tewasnya FN (18) merupakan musibah.

Ketua OSIS tersebut, tewas tersetrum saat diceburkan teman-temannya ke kolam ikan sedalam 1,7 meter pada Senin (8/7/2024).

Diduga FN menginjak kabel listrik yang berfungsi untuk menyalakan pompa atau pancuran air kolam.

Menurut Arik, kasus tewasnya FN di luar kuasa guru.

"Mohon maaf, sekolah bukan mau cuci tangan, cuman kami memang tidak menyangka bakal terjadi kejadian seperti itu. Semua kejadian tidak terduga," ucapnya, Rabu (10/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Ia menjelaskan, kolam ikan yang terletak di depan ruang kelas dan mushola sudah ada sejak 20 tahun lalu.

Selama ini, tidak pernah ada permasalahan instalasi listrik di area kolam.

Agar insiden seperti itu tak terulang, pihak sekolah akan memperbaiki kolam dan meningkatkan keamanan.

"Nanti setelah garis polisi diambil, berarti kami harus lakukan perbaikan total di kolam itu. Nanti kolam akan ada pendangkalan. Lalu jaringan listrik juga akan dibenahi dan berkoordinasi dengan PLN," tukasnya.

Pemasangan rambu-rambu dan pembuatan pagar yang lebih tinggi diharapkan dapat mencegah siswa masuk ke kolam.

"Kami siap dan terbuka menerima saran serta masukan untuk perbaikan sekolah dari pihak manapun," jelasnya.

Baca juga: Terungkap Ketua OSIS di Cawas yang Tewas Tersetrum Belum Sempat Dapat Pertolongan RS

Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, akan memanggil tukang kebun sekolah untuk proses pemeriksaan.

Selain itu, sejumlah siswa yang berada di TKP juga akan diperiksa.

"Rencana 3 teman akan diklarifikasi, dan 1 tukang kebun yang dijadwalkan," ucapnya.

Satu Siswa Masih Dirawat

Dua siswa sempat masuk ke kolam untuk menyelamatkan korban.

Namun dua siswa tersebut juga tersetrum, namun masih selamat.

Sedangkan korban dinyatakan meninggal sebelum mendapat penanganan dari rumah sakit.

AKP Umar Mustofa mengatakan, siswa berinisial AD (17) yang berusaha memberikan pertolongan masih dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Sosok Fajar Nugroho, Ketua OSIS SMA di Klaten yang Tewas di Hari Ultahnya karena Diceburkan ke Kolam

"Saat ini masih di rumah sakit. Kondisinya memang sudah tidak memakai alat bantu pernafasan oksigen. Sudah membaik daripada saat awal dirawat," ucapnya, Rabu (10/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

AD sempat syok ketika mendengar kabar kematian FN.

"Kalau informasi dari orangtua korban, anggota tubuh bagian kaki dan tangan korban masih kaku. Dia juga masih kayak trauma, sehingga kami masih belum bisa mengumpulkan klarifikasi (keterangan)," jelasnya.

Pihak sekolah memberikan pendampingan psikologis lantaran AD menyaksikan korban tersetrum.

Kesaksian Teman Korban

Salah satu teman korban, Z (17), mengaku menyesal dengan perbuatannya yang berujung pada kematian FN.

Awalnya, Z dan teman-teman lain ingin memberikan kenangan di hari ulang tahun korban.

"Kami tidak ada niatan untuk mencelakai Fajar, itu terjadi secara spontan, hanya ingin merayakan ulang tahun."

"Kejadiannya cepat sekali, tidak sampai lima menit. Kami tak menyangka, bingung, dan kaget kalau ternyata di kolam ada aliran listrik," ungkapnya, Selasa (9/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Saat kejadian, Z termasuk satu di antara 4 orang yang menceburkan korban ke kolam sedalam 1,7 meter.

Baca juga: Terungkap Ketua OSIS di Cawas yang Tewas Tersetrum Belum Sempat Dapat Pertolongan RS

Korban diceburkan dalam kondisi badan penuh dengan tepung.

Z menjelaskan korban sempat bercanda dengan teman-teman saat berada di dalam kolam.

Namun, saat korban berusaha naik ke permukaan tiba-tiba kakinya menginjak kabel dan tersetrum.

"Seketika itu kami panik karena dia tiba-tiba minta tolong kakinya keram. Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu. Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa keram," bebernya.

Dua siswa yang masuk ke kolam untuk menolong juga tersetrum listrik.

Setelah listrik dipadamkan, kondisi korban lemas sedangkan dua siswa hanya mengalami kram.

Setelah korban dinyatakan tewas, Z dan teman-teman lain mendatangi orang tua korban dan meminta maaf.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kondisi 1 Siswa SMAN 1 Cawas Jateng Ikut Tersetrum di Kolam, Menangis Histeris Tahu Fajar Meninggal

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini