TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Kasiati Panunu (67) warga Paguyawan, Kabupaten Boalemo, Gorontalo rela berjalan kaki selama empat jam menuju lokasi longsor.
Ia mendapatkan kabar, anaknya yang bekerja di tambang emas selamat dari longsor yang menelan korban jiwa puluhan orang.
Bersama tiga anaknya, Kasiati mendatangi Posko SAR Terpadu untuk menanyakan keberadaan anaknya, Kamis 11 Juli 2024.
"Saya dapat informasi bahwa anak saya ditemukan. Tapi ketika datang katanya belum ada," kata dia.
Ia menuturkan terpaksa datang karena tak ada kabar dari anaknya tersebut.
Padahal, istri dari anaknya yang bernama Sofianti Daud sudah ditemukan.
Baca juga: Kapolda Sebut Jumlah Korban Tewas Akibat Longsor di Tambang Emas Gorontalo Bertambah, Total 26 Orang
"Istrinya sudah ditemukan tadi, namanya ada di sini, tapi yang saya heran dia tak memberikan kabar," tegas dia.
Sambil meneteskan air mata, ia berharap anaknya bisa ditemukan.
"Ini sudah hari keempat. Saya harap bisa ditemukan dengan selamat," ungkapnya.
Baca juga: 4 Penambang Selamat dari Longsor Tambang Emas Suwawa Gorontalo: Mau Kerja Tapi Hujan Terus
Kasiati menuturkan masih akan mencari istri dari anaknya untuk melakukan konfirmasi terkait nasib dari anaknya tersebut.
"Kami masih akan cari istrinya dulu," tegas dia.
Sementara itu, Humas Basarnas Manado Nuriadin Gamelang menjelaskan sampai Kamis malam pihaknya mendata sudah ada 145 korban.
Rinciannya, 23 orang meninggal dunia, selamat 93 orang, dan dalam pencarian 29 orang.
"Upaya pencarian terus akan kami lakukan agar semua korban lain bisa ditemukan," jelasnya
Berikut Jumlah Korban Tanah Longsor Di Area Pertambangan Emas Di Desa Tulabolo Timur Kec.Suwawa Timur Kab.Bone Bolango Provinsi Gorontalo.