TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO- Seorang penambang dari Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo membeberkan kandungan logam mulia di tambang Suwawa.
Ia adalah Nurdin Golonggomo, pria paru baya yang telah puluhan tahun menggantungkan hidupnya di tambang Suwawa.
Sejak menikah di tahun 1991, selang beberapa bulan berikutnya, informasi pembukaan tambang emas Suwawa mulai tersebar di kalangan masyarakat sekitar.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Ilegal di Gorontalo Masih Berlanjut
Sebut saja di Tulabolo, Kayubulan, Lompoto dan beberapa desa sekitarnya di Kecamatan Suwawa Timur.
"Saat itu alat komunikasi belum ada, sehingga informasi hanya kita-kita sini saja yang tau," ujar Nurdin.
Masyarakat juga saat itu, masih menggantungkan hidupnya sebagai petani.
Namun ketika mulai dilakukan eksploitasi tambang, mereka berbondong-bondong menyambangi lokasi tersebut.
Demikian lokasi itu saat ini dikenal dengan istilah tibor (titik bor).
Tibor merupakan kawasan yang menjadi sampel eksplorasi perusahaan tambang sebelumnya, sebelum adanya PT. Gorontalo Mineral (GM).
Lokasinya beririsan langsung dengan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).
"Saat ini ada banyak tibor, namun yang paling banyak kandungan emasnya itu di tibor 17," ungkap Nurdin.
Lebih lanjut pria kelahiran 1970 ini mengungkapkan, pernah dalam seminggu ia mendulang emas seberat 20 gram.
"Harganya saat itu masih murah, Rp 500 per gram," tandasnya.
Baca juga: Bobi Dama Tewas Tertimpa Longsor di Tambang Emas Gorontalo, Tak Tertolong Saat Dilarikan ke RS
Nurdin juga menuturkan, tak hanya emas, namun ada banyak sumber daya mineral yang terkandung di kawasan Bone Bolango, khususnya di Kecamatan Suwawa Timur.