TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Hanya dalam waktu sepekan, bencana tanah longsor terjadi di dua lokasi penambangan emas di Indonesia.
Dari dua bencana longsor ini, data sementara mencatat jumlah korban tewas dan berhasil dievakuasi mencapai 34 orang.
Rinciannya, 27 korban tewas akibat longsor di Gorontalo dan 7 korban tewas longsor di Tembagapura.
Longsor pertama terjadi di tambang emas ilegal di Suwawa, Provinsi Gorontalo, Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari.
Baca juga: BREAKING NEWS: Longsor di Kawasan Tambang Emas Tembagapura, 7 Korban Tewas, 2 di Antaranya Anak-anak
Dari catatan Basarnas Gorontalo, total korban akibat longsor di tambang emas ilegal itu hingga Minggu (7/7/2024) kemarin mencapai 325 orang.
Setidaknya 27 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban yang selamat 238 orang.
Sementara itu 15 korban lainnya hingga kini masih belum ditemukan.
Di saat seluruh korban belum berhasil ditemukan, bencana tanah longsor kembali menerjang.
Kali ini longsor terjadi di wilayah area Wini, Kepala Air, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Minggu (14/7/2024).
Akibat peristiwa ini sebanyak 7 korban tewas.
Empat dari 7 korban berjenis kelamin pria, seorang perempuan dan 2 anak-anak.
Berikut rangkuman dua peristiwa longsor yang terjadi di lokasi penambangan emas di Gorontalo dan Tembagapura Papua.
Baca juga: Jenazah Selmiayati dan Akuba, Korban Longsor di Gorontalo Diserahkan kepada Keluarga
15 Korban Longsor di Gorontalo Belum Ditemukan
Longsor terjadi di area tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) subuh.