6. Alfian Mamonto/L/28 Thn
7. Rahmat Nurhamidi/L/21 Thn
8. Rina Muhammad/P/50 Thn
9. Ramlah Kumuria/L/40 Thn
10. Rudin Kunye /L/55 Thn
11. Mr X: (Rizaldi Abdullah L/29 Th, Pentadio Timur)
12. Hendra Pakaya L/30 Thn
13. Pandris Uno L/47 Thn
14. Roy Kushina:L/22 Thn
15. Arjun Djafar : L/22 Thn
16. Risno.Jafar:L/48 Thn
17. Hamdan Moh.Kango/L/50 Thn
18. Aprianto Yusuf:L/
19. Mr. X: (Ka Pulu)
20. Ipen Towalu L/48 Th Pilohayanga
21. Kevin Pakaya L/17 Th Asparaga
22. Samsir Tohopi L/36 Th Bulota Limboto
23. Sarinda Igi Risa:P/42 Thn
24. Moh.Akuba:L/53 Thn
25. Emi Pou:P/26 Thn
26. Mr.X
27. Joni Husain:L/57 Thn
Korban dalam pencarian:
1. Hartati Ibrahim:P/
2. Rinko Mutato:L/
3. Amran Lakoro:L/
4. Royan:L/
5. Sarif Usman/L/45 Thn
6. Saeful Kadoli/L/48 Thn
7. Usman Kalati:L/39 Thn
8. Irianti Nusi:P/35 Thn
9. Hendry Lukun:L/30 Thn
10. Abdul Ishak Yusuf:L/48 Thn
11. Simin Isa:L/43 Thn
12. Zulkifli Isa:L/23 Thn
13. Zulkarnain S.Isa:L/21 Thn
14. Rolis Atiki L/43 Th
15. Don sadu L/50 Th
Akumulasi Korban Total:
- Meninggal Dunia: 27 org
- Selamat : 283 org
- Dalam Pencarian: 15 Org
- Jumlah Total Korban: 325 Org
Longsor di Tembagapura Tewaskan 7 Korban
Bencana tanah longsor di kawasan pendulang tradisional area Wini, Kepala Air, Mile 69 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menewaskan 7 korban, Minggu (14/7/2024).
Empat dari 7 korban berjenis kelamin pria, seorang perempuan dan 2 anak-anak.
Jajaran kepolisian sedang berada di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.
"Benar terjadi longsor di daerah Wini. Sesuai laporan, ada 7 orang dikabarkan meninggal dunia," kata Kapolsek Tembagapura AKP Jevri Hengky Jeremi saat dihubungi Tribun-Papua.com kepada Tribun-Papua.com.
Polisi masih mengumpulkan identitas para korban. Termasuk mengumpulkan keterangan dari para warga yang melihat peristiwa tersebut.
"Kalau identitas korban kami masih mengumpulkan data. Korban sudah dievakuasi oleh warga karena lokasi tersebut sangat curam," tuturnya.
Sementara Kepala BPBD Mimika, Mozes Yarangga juga membenarkan kejadian naas tersebut.
"Benar tetapi kami masih mencari data lengkap terkait insiden tersebut," ujarnya.
Longsor terjadi usai wilayah itu dilanda hujan deras selama dua hari terakhir.
Mengutip Tribun-Papua.com, area Wini atau Kepala Air, Mile 69 Tembagapura merupakan salah satu lokasi pendulangan emas tradisional.
Kawasan tersebut selama ini digunakan oleh masyarakat untuk mencari nafkah dengan menambang emas.
Tak hanya itu, masyarakat juga bahkan membuat camp atau tempat tinggal sementara di sepanjang bantaran aliran sungai dari limbah operasional perusahan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Lokasi ini kerap menjadi sasaran aparat gabungan saat razia.
Pasalnya lokasi ini rawan bahaya bencana alam seperti bencana longsor bahkan banjir.
Namun masyarakat kerap tak mengindahkan dan tetap melakukan aktivitas penambangan.
Sebelumnya, pihak Polsek Tembagapura sudah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Imbauan itu, selain untuk meningkatkan kewaspadaan, sekaligus agar meninggalkan daerah itu karena rawan terjadi longsor.
"Imbauan sudah kami lakukan berkali-kali, tetapi masyarakat tetap tinggal di situ karena lokasi pendulangan emas yang merupakan mata pencarian mereka," ungkapnya.
Sumber: (Tribungorontalo.com) (Tribun-Papua.com) (Tribunnews.com/wik)