TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban meninggal longsornya tambangf ilegal di area pertambangan emas ilegal desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur, hingga saat ini mencapai 27 orang.
Menyikapi hal itu, Bupati Bone Bolango Provinsi Gorontalo Merlan Uloli pun belum dapat memastikan apakah area tambang tersebut akan ditutup atau tidak.
Sebab, Ia masih memikirkan nasib warga yang mencari nafkah di tambang ilegal itu.
"Ada ribuan orang yang menggantungkan hidup di sini. Di samping mereka menambang ada juga yang menjadi tukang ojek mencari hidup. Rakyat kami butuh makan," katanya dikutip dari TribunGorontalo, Sabtu (13/7/2024).
Lanjutnya, para penambang di lokasi longsor ini tidak hanya dari warga setempat, namun dari luar Provinsi Gorontalo.
Baca juga: Lokasi Longsor Suwawa Gorontalo Rentan terhadap Pelapukan & Erosi, Terutama saat Cuaca Ekstrem
"Bukan hanya warga Bone Bolango tapi dari luar juga dan terbukti kan yang banyak jadi korban dari orang luar.
Jadi orang luar saja suka datang menambang di sini apalagi warga Bone Bolango," ujarnya
Menurutnya, Pemerintah tidak bisa secara sepihak untuk melakukan penutupan tambang ilegal ini, harus ada kajian dari provinsi dan pemerintah pusat dan para ahli.
"Kalau keinginan kami suka menutup tempat ini, tapi apakah kalau ditutup warga tidak bisa masuk. Warga sudah mudah menguasai daripada kami di lokasi jalan di atas," jelasnya
Uloli menambahkan, masyarakat Bone Bolango berkeinginan agar tempat pertambangan yang bekerja bisa menjadi legal hingga aman beraktivitas.
"Saya sudah tanya kepada mereka, bahwa mereka siap diatur, dan siap memberikan PAD kepada Pemerintah," jelasnya
Pencarian Korban Dihentikan
Sementara itu Tim SAR gabungan akan menghentikan pencarian korban longsor tambang emas ilegal di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu 13 Juli 2024.
Diketahui longsor terjadi di tambang emas ilegal di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (7/7/2024) subuh.
Data dihimpun TribunGorontalo.com hingga Jumat (12/7/2024) sore, korban meninggal mencapai 27 orang. Sedangkan korban hilang mencapai 31 orang.