TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi baru di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga jadi korban perundungan atau bullying.
Korban yang berinisial AD (12) tersebut pun alami luka-luka di tubuhnya hingga keluhkan sakit saat buang air kecil.
AD pun sampai dirawat di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya.
Korban diduga alami perundungan ketika mengikuti acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Hal tersebut disampaikan oleh paman korban yang enggan disebut namanya.
Paman korban menceritakan, saat itu keponakannya tengah mengikuti kegiatan fashion show saat MPLS.
Tiba-tiba, keponakannya dihampiri oleh siswi lain lalu memukul punggung bawah korban.
"Tindakan kekerasan yang dialami keponakan itu merupakan puncaknya, karena sebelumnya juga sempat mengalami perundungan lain dari pelaku yang sama," ucapnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Saat aksi perundungan tersebut berlangsung, ada siswa lain yang melihat aksi pelaku.
Bahkan, siswa lain tersebut mengingatkan untuk tak melakukan perundungan terhadap korban.
Namun, pelaku tetap melakukan aksi perundungan tersebut.
Baca juga: Seorang Siswi Baru SMP di Cianjur Diduga Jadi Dirundung saat MPLS, Ngeluh Sakit saat Buang Air Kecil
"Pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik," kata dia.
Akhirnya, korban pun alami luka hingga sakit saat buang air kecil.
Paman korban juga menuturkan bahwa korban trauma setelah apa yang dialaminya.
"Karena trauman kini AD enggan untuk bersekolah, bahkan wajahnya sering murung usai menjadi korban perundungan itu. Sekarang AD sedang menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.
Pihak keluarga pun menyesalkan tindakan sekolah.
Terlebih, pihak keluarga korban mendapatkan intervensi untuk tak melapor.
"Pengawasan dari pihak sekolah ke mana bisa sampai seperti itu. Bahkan, sebelumnya sempat ada intervensi ke keluarga korban untuk tidak melapor ke mana-mana," kata dia.
Dinas Pendidikan Lakukan Penyelidikan
Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpoda) Kabupaten Cianjur akan segera turun ke lapangan terkait kasus ini.
Kabid SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin mengonfirmasi hal tersebut.
Kepada TribunJabar.id, ia juga sudah mendapatkan informasi soal adanya dugaan perundungan saat MPLS ini.
"Kami sudah mengkonfrimasi ke pihak sekolah, Saya akan turun langsung ke sekolah besok untuk menanyakan kronologis lengkapnya seperti apa," kata Helmi saat dikonfrimasi.
Ia juga tak membenarkan adanya tindak kekerasan perundungan di sekolah, apalagi sampai membuat korban terluka.
Padahal, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait MPLS yang harus bebas dari perundungan dan kekerasan.
Baca juga: Motif Perundungan Siswi SMP di Sumedang, 4 Pelaku Ditangkap, Korban Dianiaya di Kebun
"Pada resmian MPLS Disdikpora Kabupaten Cianjur sudah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan MPLS yang harus bebas dari perundungan dan kekerasan," katanya.
Ia pun menuturkan, pihaknya akan datang ke sekolah untuk mencari fakta terkait kasus dugaan perundungan atau bullying ini.
"Makanya besok saya akan langsung datang ke sekolah itu, untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi, sebab ini tidak bisa biarkan," katanya.
Sekolah Membenarkan
Helmi juga mengaku telah menghubungi pihak kepala sekolah serta guru di SMP tersebut untuk memastikan kasus ini.
"Informasi sementara iya mereka membenarkan kejadianya. Untuk lebih mengetahuinya lebih jelas besok saya akan mendatangi sekolah tersebut," kata Helmi, dikutip dari TribunJabar.id.
Pihaknya juga menurunkan dua tum untuk penanganan kasus dugaan perundungan ini.
Tim pertama akan mendatangi sekolah, sementara tim kedua akan melakukan pendampingan korban di RSUD Cianjur.
"Besok rencanakan korban akan kita bawa ke RSUD Cianjur untuk diperiksaan lebih lanjut lagi, meski sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit di Sukabumi," ujar Helmi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Disdikpora Cianjur Tangani Kasus Bullying di SMPN 1 Sindangbarang, Helmi: Mereka Membenarkan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)