News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suami Dibunuh Istri dan Anaknya

Awal Kasus Pembunuhan Bos Aksesoris di Bekasi Terungkap, Penyidik Bongkar Makam Korban

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah kronologi pembunuhan ayah di Setu, Bekasi yang dihabisi oleh istri dan anaknya sendiri karena motif ekonomi dan sakit hati.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan bos aksesoris di Kecamatan Setu, Bekasi, Jawa Barat terungkap usai makam korban dibongkar.

Korban yang berinisial AS (43) dibunuh istri, anak, dan pacar anaknya.

Para tersangka membuat skenario agar korban dianggap meninggal karena sakit.

Keluarga korban sempat percaya dan mengikuti proses pemakaman.

Sang istri Juhariah (J), anaknya Silvia Nur Alfiani (SNA) bersama pacarnya yakni Hagistiko Pramada (HP) telah merencanakan aksi pembunuhan berencana itu dua pekan sebelumnya.

Usai nyawa Asep dihabisi, para pelaku meminjam uang melalui pinjaman online (pinjol) menggunakan akun korban.

Kejadian keji ini terungkap setelah adik korban curiga, karena ada sejumlah luka di tubuh korban, sehingga melaporkan kasus ini ke Polsek Setu, hingga Kepolisian membongkar kembali makam korban.

Kapolsek Setu, AKP Ani Widayati mengungkapkan, awal mula kecurigaan adik korban bernama Yudi karena ada saat melihat kondisi jasad kakaknya itu ada sejumlah luka.

Ditambah, ada pemberitahuan di ponsel korban yang telah meminjam uang melalui pinjol selang beberapa jam setelah jasad korban dimakamkan.

"Para pelaku ini istri, anak dan pacarnya membuat skenario korban meninggal sakit. Tapi saat adiknya datang melihat jenazah ada luka lebam," kata Ani saat dikonfirmasi pada Selasa (23/7/2024).

Akan tetapi karena situasinya sudah banyak warga yang datang dan jasadnya hendak dimakamkan. Yudi tidak bisa berbuat apa-apa sambil pulang dengan menyimpan rasa curiga.

Baca juga: Motif Pembunuhan Bos Aksesori di Bekasi, Istri, Anak, hingga Pacar Anak Rekayasa Kematian Korban

Kecurigaan itu semakin diperkuat ketika ada pemberitahuan dari akun ponsel korban meminjam pinjol. Kondisi itulah membuat Yudi meyakini korban tewas bukan karena sakit.

"Adik korban lapor ke polsek, lalu kami gali keterangannya hingga kami lakukan ekshumasi (bongkar makam) korban untuk dioutopsi," imbuhnya.

Pelaku mengajukan pinjaman online sebesar Rp 13.000.000 dari Adakami dan Rp 43.500.000 dari Easycash yang cair ke rekening korban sekitar pukul 06.00 WIB.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini