Diakui Dede, bukan cuma Aep, Iptu Rudiana juga mengarahkan skenario palsu itu.
"Aep sama Rudiana ngasih tahu ke saya pak," kata dia.
"Itu diarahin sama Rudiana ? Kamu bohong gak sama saya?," tanya Dedi Mulyadi.
"Gak pak, 100 persen saya bener," ungkap Dede lagi.
Dede pun menyadari bahwa kesaksian palsunya itu membuat 7 terpidana divonis penjara seumur hidup.
"Saya merasa dosa," kata Dede.
"Kamu dikasih upah?," tanya Kang Dedi.
"Enggak pak, sama sekali gak dikasih uang," ungkap Dede.
Menurut Dede, dirinya pernah mendengar bahwa Aep dendam dengan para terpidana.
"Aep bilang saya juga kesel sama orang-orang itu yang pernah mukulin saya," katanya.
Ditegaskan oleh Dede, pelemparan batu dan pengejaran yang dilakukan para terpidana itu sebenarnya tidak ada.
"Bohong itu, tidak ada sama sekali," kata Dede.
Kini Dede bersedia mencabut BAP-nya tahun 2016 dan mengakui bahwa kesaksiannya itu bohong.
Bahkan Dede sudah siap menanggung resiko terburuk yaitu dipenjara.