Dalam perkara pembunuhan ayah kandung ini, polisi sudah meminta keterangan tersangka.
Namun belum maksimal karena tersangka mengalami gangguan jiwa.
Hal ini dibuktikan dengan adanya surat dari RS Grhasia Pakem.
Kendati demikian untuk meyakinkan, polisi kembali memeriksakan tersangka ke ahli kejiwaan.
"Kami sekarang menunggu dari ahli kejiwaan. Observasi terhadap yang bersangkutan seperti apa," ujar Mashuri.
Sakit Hati
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengungkapkan motif pelaku tega membunuh ayah kandungnya sendiri karena sakit hati.
Pelaku disebut minta dibelikan Playstation, tapi permintaan tersebut tidak dituruti oleh sang ayah.
Selanjutnya, pelaku juga meminta dicarikan kerjaan, tetapi sang ayah belum mendapat pekerjaan untuk pelaku.
Hal tersebut membuat pelaku marah dan gelap mata.
"Sementara latar belakang yang bersangkutan (pelaku) juga selama ini depresi," katanya.
Pelaku membunuh ayahnya menggunakan palu pemecah batu.
Palu tersebut dipukulkan berkali-kali ke kepala korban.
Terhadap pelaku, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif di Polsek Ngaglik.
Sembari menghadirkan psikiater untuk melakukan observasi sekaligus pemeriksaan kejiwaan terhadap terduga tersangka.
"Tapi yang jelas, yang bersangkutan agak sulit diajak berkomunikasi tapi sudah bisa mengutarakan motif yang mendasari perbuatannya dia," ujar Ardi.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Anak Tega Bunuh Ayah Kandung di Ngaglik Sleman, Ini Motifnya,