Kasus perundungan diketahui orang tua korban usai melihat AD pulang dari sekolah sambil menahan sakit.
Ayah korban, Dian (53), mengatakan pelaku sejak awal tidak suka dengan anaknya diduga karena cemburu.
"Sebelum memukul anak saya itu, pelaku sempat bilang 'dendam ka sia' (dendam sama kamu). Dendamnya karena apa juga anak saya tidak tahu," ucapnya, Senin (22/7/2024).
Sejak hari pertama kegiatan MPLS, pelaku menunjukkan kebenciannya ke korban.
Baca juga: Siswi SMP di Sumedang jadi Korban Perundungan, 4 Pelaku Ditangkap dan 3 di Antaranya di Bawah Umur
Diduga aksi perundungan yang mengakibatkan korban dirawat di rumah sakit tidak hanya sekali terjadi.
"Anak saya sering diganggu oleh pelaku, dan puncaknya ya sewaktu kejadian di hari Kamis itu, anak saya dipukul lima kali di bagian belakang sampai jatuh tersungkur," tuturnya.
Aksi perundungan disaksikan siswa lain serta guru.
Ia menganggap pihak sekolah tidak berupaya menyelamatkan anaknya.
"Ada guru-gurunya juga di sana. Tapi, kenapa pihak gurunya tidak segera menghampiri anak saya dan menanyakan kenapa, apa yang terjadi. Pihak sekolah terkesan kurang tanggap," bebernya.
Kondisi Korban
Kini korban masih dirawat di RSUD Cianjur dan diharuskan menjalani CT scan untuk pemeriksaan lebih lanjut,
Ayah korban, Dian, menyatakan CT scan ditunda lantaran keluarga tak punya biaya.
Baca juga: Viral, Aksi Perundungan Remaja Wanita di Sumedang Jawa Barat, Empat Gadis Diamankan Polisi
"Biaya CT scan di RSUD Cianjur itu sebesar Rp6 juta, saya belum punya uang sebesar itu sehingga sekarang harus dirawat inap dulu."
"Anak saya mengalami luka karena dipukul oleh seorang siswi baru di bagian punggung, hingga terjatuh," bebernya, Senin (22/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Hingga saat ini orang tua pelaku belum membesuk korban untuk melihat kondisinya secara langsung.