"Setidaknya kalau tidak diperbaiki ya ditimbun. Memang kalau mati itu udah kuasa Tuhan, tapi halangan kita di jalan seperti ini sangat menghambat perjalanan. Apa lagi saat membawa pasien," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Feria Kowira menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa tersebut.
Saat tiba di Puskesmas Kendawangan kesadaran pasien menurun dan saturasi oksigen rendah.
Setelah mendapat penanganan di puskesmas, pasien dirujuk ke RSUD Agoesdjam.
"Saat menuju RSUD, pasien didampingi perawat dan membawa alat oksigen dan lain-lain, namun tengah perjalanan pasien meninggal," ucap Feria, dikutip Kompas.com.
Sekda minta atensi Pemprov
Menyikapi hal tersebut, Sekda Ketapang Alexander Wilyo mengaku langsung mencari informasi terkait peristiwa tersebut.
"Pasien datang ke Puskesmas Kendawangan dengan kondisi pneumonia, infeksi berat dan jantung bawaan. Kemudian melihat kondisi pasien usai mendapat perawatan di Puskesmas, baru dirujuk ke Ketapang didampingi tenaga medis dan peralatan bantu lainnya," ujarnya, Rabu (24/7/2024).
Alexander melanjutkan, bayi lelaki tersebut meninggal dunia usai menuruni jembatan Sungai Gantang, tepatnya di dekat sutet sebelum Desa Pagar Mentimun.
"Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Tentu saya berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa," harapnya.
Baca juga: Viral Pendatang Baru di Bantul Diminta RT Iuran Rp1,5 Juta untuk Biaya Admin, Sekda DIY: Harus Rinci
Alexander mengaku, akan terus berusaha dan berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan publik yang semakin baik.
Termasuk di bidang kesehatan hingga penyediaan infrastruktur dasar yang layak.
Alexander menyebut jalan Kendawangan-Ketapang yang dilalui pasien tersebut berstatus jalan provinsi.
"Kita berharap ruas jalan Ketapang-Kendawangan yang merupakan ruas jalan Provinsi menjadi atensi serius bagi Pemprov Kalbar dan dijadikan prioritas dalam penganggaran TA 2024 dan tahun-tahun mendatang," terangnya.