TRIBUNNEWS.COM - Identitas kerangka manusia yang ditemukan di sebuah rumah terbengkalai di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, masih diidentifikasi.
Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Pol Adang Azhar, mengatakan proses identifikasi dilakukan untuk memastikan kedua kerangka bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel (24).
Ibu dan anak laki-lakinya tak pernah kelihatan sejak 6 tahun lalu dan ditemukan sudah menjadi kerangka di atas kasur.
"Nanti kita pasti identifikasi dulu betul-betul, apakah benar si A ini itu namanya yang kita sangkakan. Jadi kan jelas itu harus kita identifikasi," ucapnya, Selasa (30/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Polisi juga mendalami adanya unsur pidana dalam kasus penemuan kerangka ibu dan anak.
"Terus yang kedua kita memeriksa tanda-tanda yang lainnya, tadi katanya apakah ada unsur ke tindak pidana atau enggak," lanjutnya.
Menurutnya, proses identifikasi kerangka memakan waktu cukup lama lantaran harus berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri.
"Jadi belum bisa dipastikan (kematian ibu dan anak) berapa tahun ini. Kita sering menemukan kalau dalam bentuk kerangka biasanya itu paling minimal enam bulan," bebernya.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto menyatakan, kerangka ibu dan anak ditemukan oleh suami yang berinisial MT (64).
Berdasarkan pemeriksaan sementara, MT masih berstatus suami, namun sudah pisah rumah sejak 2015.
"Menurut keterangannya (suami) masih pisah rumah, jadi belum ada perceraian, tapi memang suaminya sudah keluar dari rumah ini semenjak tahun 2015," jelasnya.
Baca juga: Kerangka Ibu dan Anak Masih Kenakan Pakaian Lengkap: Dikenal Jarang Berkomunikasi dengan Warga
Proses olah TKP telah dilakukan jajaran Polres Cimahi dibantu tim forensik dari Rumah Sakit Sartika Asih.
Sejumlah barang bukti dari rumah yang terbengkalai diamankan seperti baju hingga sisa-sisa air.
"Nanti untuk lebih jelasnya kita bisa memberikan kesempatan kepada tim forensik untuk bisa memberikan penjelasan terkait bagaimana nanti proses pemeriksaan terkait barang-barang yang tadi ditemukan," tuturnya.
Kondisi Rumah
Warga terakhir bertemu dengan mereka sebelum pandemi Covid-19.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian Indah Hayati dan Ela Immanuel.
Rumah mereka tampak terbengkalai, sehingga warga mengira tak ada penghuni di dalamnya.
Bahkan, di pagar rumah terdapat tulisan 'rumah dijual' lengkap dengan nomor pemiliknya.
Baca juga: Penyebab Kematian Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka Masih Belum Ditemukan Polisi
Cat rumah sudah mulai pudar dan bagian luar rumah dipenuhi tumbuhan liar.
Seorang warga bernama Suryati (54), menyatakan ibu dan anak yang ditemukan meninggal, jarang bersosialisasi semasa hidup.
"Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol, kalau mau kerjanya juga hanya lewat saja," bebernya, Senin (29/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Mereka sempat meminta surat pindah ke RT setempat, sehingga warga mengira rumah sudah tak berpenghuni.
Selain itu, warga tak penah mencium bau jasad dan tak menaruh curiga dengan kondisi rumah Indah Hayati dan Ela.
"Meraka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini," tukasnya.
Selama ini banyak yang berniat membeli rumah terbengkalai itu, namun nomor yang dicantumkan tidak aktif.
"Tapi katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif, kami juga tidak tahu kan. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong," tandasnya.
Baca juga: 4 Fakta Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat, Pertama Kali Ditemukan oleh Mantan Suami
Ditemukan Suami
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, mengaku mendapat laporan dari warga atas temuan kerangka, kemudian dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami langsung mengecek ke TKP dan selanjutnya kami menghubungi tim Inafis Polres untuk mengindentifikasi dari kerangka tersebut. Jadi, yang ditemukan ada dua kerangka diduga ibu dan anak," paparnya.
AKP Kusmawan menjelaskan kerangka ditemukan di atas tempat tidur saat suami membuka paksa pintu rumah untuk mengambil barang.
"Namun saat akan masuk ke dalam rumah, kondisi pagar pintunya tergombok."
"Sehingga, suaminya menghubungi RT dan warga untuk minta bantuan dengan menjebol. Posisinya (kerangka) di dua kasur yang berbeda," terangnya.
Dugaan sementara ibu dan anak sudah meninggal 6 tahun lalu dan penyebab kematiannya masih diselidiki.
"Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya," tandasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Periksa Rumah Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat, Polisi Temukan Petunjuk Penting
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)