TRIBUNNEWS.COM - Polres Asahan masih menyelidiki kasus penganiayaan yang dilakukan seorang pelatih renang di Kolam Renang Sabty Garden pada Jumat (2/8/2024) lalu.
Aksi penganiayaan terekam kamera handphone dan viral di media sosial.
Pelatih renang berinisial JS menendang alat vital guru renang wanita bernama Asliani Siregar (35).
Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Asahan, Agus Salim, menyatakan JS merupakan guru renang privat dan bukan pengurus PRSI.
Ia sangat menyayangkan kasus penganiayaan yang dilakukan di depan anak-anak.
"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Kalau ada perselisihan sebaiknya diselesaikan tanpa adanya kekerasan," bebernya, Senin (5/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Agus Salim berharap kasus penganiayaan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Semoga ini diselesaikan sebaik mungkin," ucapnya.
Kasus penganiayaan berawal ketika korban mengajak murid-muridnya latihan lompat di kolam renang dan diganggu murid pelaku.
"Pas anak (didik) korban, mau lompat di batu lompat, tiba-tiba anak didik si laki laki (pelaku) datang menurunkan anak didik korban dengan cara digendong, lokasi batu lompat pun dikuasai anak didik pelaku," jelasnya.
Korban kemudian menegur pelaku secara baik-baik, namun pelaku tak terima.
Baca juga: Alasan Pemilik Daycare Meita Irianty Aniaya Dua Balita: Sebut Korban Nakal dan Rewel
"Si laki-laki marah, maki-maki dengan nada nggak pantas, sambil menendang sesuai dengan video itu, ditendangnya di apanya, kena kemaluannya, itu pemicunya sempat pingsan korban dan masuk dalam kolam," tukasnya.
Sebanyak tiga saksi yang berada di TKP telah diperiksa.
Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto, mengaku masih menyelidiki kasus ini dengan mengumpulkan bukti-bukti.