Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat Bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangkan negara ini begitu besar," tutur Ose.
Sedih dan Teringat Janji Jokowi
Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Bahkan, Joni menunjukkan kembali sepenggal video ketika di Istana Negara waktu itu.
"Waktu itu saya ditanya Pak Jokowi mau jadi apa? Saya jawab TNI, sehingga Presiden Joko Widodo langsung memberikan jawaban untuk langsung daftarkan diri di Panglima TNI," kenang Joni.
"Jujur saya, perasaan sangat sedih karena sudah dinyatakan tidak lulus terpilih. Saat saya sampaikan kepada keluarga terutama mama, mereka juga sangat sedih dan kecewa. Tapi, mau bagaimana lagi," katanya lagi.
Ingin Banggakan Ayah yang Telah Meninggal
Meski gagal lolos seleksi penerimaan anggota TNI Angkatan Darat, Joni masih mempunyai tekad bulat untuk kembali mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AD tahun depan.
Dia berjanji akan lebih giat berolahraga sehingga saat seleksi nanti bisa lulus.
Baca juga: Kronologi Pilot Helikopter Asal Selandia Baru Dibunuh KKB di Mimika, Jenazah dan Helikopter Dibakar
Keinginannya pun sederhana, ingin membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.