Menurut Adi dan Ismail yang melihat langsung, Vina memakai jaket yang diikat di pinggang.
Adi memastikan, saat itu celana yang dikenakan Vina tidak melorot.
Begitu juga dengan Ismail saat ditanya kebenaran kesaksian Suroto oleh politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi.
"Gak ada (celana melorot), benar," kata Ismail.
Bahkan Adi menantang agar dipertemukan dengan Suroto untuk mengkonfrontir kesaksiannya.
"Ayo Pak Suroto kita bertemu jangan memfitnah orang yang sudah meninggal, kasihan arwahnya di sana," ungkap Adi.
Ismail memastikan kejadian yang menimpa Vina dan Eky adalah kecelakaan, bukan pembunuhan.
Bukti Chat Vina dan Mega
Keterangan Suroto ini juga berbeda dengan bukti chat antara Vina dengan dua temannya Widi dan Mega.
Bukti percakapan antara Vina dan Mega itu diungkap oleh kuasa hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu.
Dari bukti percakapan SMS itu terungkap, di hari kejadian 27 Agustus 2016 pukul 22.14 WIB, Vina masih menghubungi Mega.
Baca juga: Ini Isi SMS Vina kepada Widi pukul 22.14:10 WIB, Runtuhkan Dugaan Adanya Pembunuhan dan Rudapaksa?
Bukti chat tersebut diketahui setelah dilakukan ekstraksi data ponsel Vina.
Dalam komunikasi itu, Vina mengajak Mega untuk keluar bersama.
Fakta ini berkebalikan dengan pengakuan saksi Suroto yang mengaku menemukan Vina dan Eky tergeletak di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pukul 22.15 WIB.
Dari hasil ekstraksi data di nomor 55 tertulis chat Vina ke Mega: "Mau ga, Meg? Ntar dijmput sma kita."