News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Ibu Korban Penganiayaan di Daycare Pekanbaru, Sebut Anaknya Berkebutuhan Khusus

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balita dianiaya di sebuah daycare di Pekanbaru, Riau bernama Early Step Daycare. Inilah curhatan Aya Sopia (41) ibu dari anak yang jadi korban penganiayaan di sebuah daycare di Pekanbaru, Riau

F, lanjut Aya, sering menangis ketika hendak diantar ke daycare tersebut.

"Kalau memang tidak ter-handle harusnya balikin ke saya. Kenapa mesti mengikat anak saya kalau tak sanggup," beber Aya.

W Ditetapkan Tersangka

Sementara itu, penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekanbaru menetapkan pemilik daycare, wanita berinisial W, jadi tersangka kasus dugaan kekerasan terhadap anak.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Porlesta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra.

Dikutuip dari TribunPekanbaru.com, W dijerat Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, ancaman di bawah 5 tahun penjara," kata Bery, Kamis (8/8/2024).

Meski ditetapkan sebagai tersangka, W tidak ditahan lantaran ancaman penjara masih di bawah lima tahun.

Selain itu, Bery juga menuturkan pihak kepolisian telah memeriksa pengasuh daycare yang berinisial D.

"Sudah lima orang kita periksa, termasuk terlapor pemilik daycare inisial W dan dan pengasuh berinisial D. Saat ini masih berproses," ujar Bery.

Tanggapan Kak Seto

Sementara itu, Seto Mulyadi alias Kak Seto, mengatakan anak-anak korban kekerasan di tempat penitipan kini mengalami trauma dan tak mau sekolah.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tersebut menekankan, korban harus mendapatkan pendampingan psikologi.

Baca juga: Seusai Kasus Meita Irianty, Balita Dianiaya Terjadi di Daycare Pekanbaru, Pemilik Jadi Tersangka

"Selain pelaku, korban jangan dilupakan, harus segera dapat treatment psikologis, agar tumbuh kembangnya baik dan cepat pulih sediakala," ucapnya, Kamis (8/8/2024).

Ia pun meminta tempat penitipan anak di Pekanbaru yang jadi sarang kekerasan tersebut untuk segera ditutup.

"Kami menyimpulkan, ini fenomena gunung es yang banyak terjadi di beberapa tempat."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini