“Ini sudah saya sampaikan permakluman kepada keluarga, dan penyidik agar sabar menunggu karena kita diberikan waktu berdasarkan UU yaitu 8 minggu untuk menerbitkan hasil autopsi tersebut."
"Jadi tidak bisa cepat, nanti setelah hasilnya keluar kita akan rilis sepenuhnya supaya informasi tidak setengah-setengah. Takutnya nanti ada yang mengaburkan fakta,” tutupnya.
Tim Lapfor Bawa Sejumlah Barang Bukti dari TKP
Tim Laboratorium Forensik Cabang Denpasar Polri, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Ida Bagus Ardana dan istrinya tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan di TKP, petugas Labfor membawa sejumlah barang bukti yang dibungkus dengan plastik.
Salah satu barang bukti yang dibawa itu adalah tas jinjing perempuan berwarna hitam.
Lalu, petugas lainnya lagi membawa keluar beberapa barang yang diduga sebagai barang bukti yang dibungkus dengan kain berwarna putih.
Sejumlah barang bukti yang dibawa keluar itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil Avanza berwarna hitam dan tim Labfor meninggal TKP.
Jenazah Ida Bagus Ardana dan Istrinya Ditemukan di Tempat Terpisah
Penemuan jenazah keduanya itu bermula dari kecurigaan tetangga sekitar, Ikarena da Bagus Ardana dan istrinya itu tidak terlihat keluar beraktivitas sejak tiga hari terakhir.
Kondisi rumah mereka pun kotor dan pintunya dalam keadaan terkunci.
Adapun, jenazah Ida Bagus Ardana ditemukan tergeletak di dapur.
Sementara itu, jenazah istrinya ditemukan di tempat yang berbeda, yakni berada di dalam kamar.
Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita yang hadir saat proses pemeriksaan jenazah mengatakan, dirinya juga sempat melihat ada bercak darah di jasad Ida Bagus Ardana.
"Saya lihat, tapi tidak terlalu berani mendekat, kalau mayat bapaknya tergeletak di dapur, untuk adanya luka tyang tidak tahu pasti sudah tergeletak."
"Kalau darah ada sih sepertinya tadi," kata Bram dijumpai di lokasi.