TRIBUNNEWS.COM - Kasus hilangnya gadis asal Subang, Jawa Barat bernama Vina Susilawati (17) mendapat sorotan dari Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Vina ditemukan di SPBU Brebes pada Sabtu (10/8/2024) setelah 10 hari hilang.
Vina menjadi korban penculikan seorang pria berinisial SW.
Awalnya, ayah Vina, Agus mengadu ke KDM terkait kasus hilangnya Vina.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
Anggota Satreskrim Polres Subang berhasil menangkap pelaku yang sedang tidur di salah satu SPBU di Brebes.
Selain pelaku, polisi juga berhasil mengamankan korban di tempat sama.
Kemarin, Agus kembali datang ke rumah KDM untuk berterima kasih karena telah membantu mencari anaknya.
“Waktu ditanya anak saya katanya gak sadar sedang diculik. Waktu itu hanya ingat sedang ke warung ditepuk oleh pelaku kemudian tiba-tiba dia ikut,” kata Agus.
Berjalannya waktu Vina mulai sadar telah menjadi korban penculikan.
Ia diam-diam mengambil HP pelaku yang sedang tidur dan menginformasikan keberadaannya pada teman melalui media sosial.
Baca juga: Kronologi Vina Hilang 10 Hari dan Ditemukan di Brebes, Diduga Dihipnotis Pria yang Baru Kenal
“Alhamdulillah Tim Resmob yang baru tangkap begal di Cikarang dapat informasi langsung ke Brebes dan menemukan anak saya bersama pelaku langsung ditangkap,” ucapnya.
“Terima kasih Pak Kapolres, Pak Kasat Reskrim, Pak Kanit dan semua jajaran yang telah sukses menangkap pelaku penculikan anak saya,” lanjut Agus.
Agus menduga anaknya bisa tak sadar diri dibawa pelaku karena pikirannya sedang kacau.
Sebab anaknya yang baru lulus sekolah tidak bisa melamar pekerjaan karena ijazah ditahan pihak sekolah dengan alasan belum membayar uang bangunan Rp 750 ribu.
“Mungkin malu, kepikiran, mau melamar kerja tapi belum ada ijazah,” ucapnya.
Sementara itu KDM pun mengapresiasi jajaran kepolisian yang telah mengungkap kasus tersebut.
Ia berharap pelaku bisa ditindaklanjuti dan diberi hukuman setimpal.
Tak hanya itu ia juga kaget karena ijazah Vina ditahan pihak sekolah.
Padahal seharusnya hal itu tidak boleh terjadi.
Baca juga: Balita Asal Bogor Dilaporkan Hilang, Seminggu Kemudian Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
“Kok di Jabar masih ada yang seperti ini. Saya sudah beberapa kali menangani nanti tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini yang sangkut paut soal uang bangunan."
"Saya tidak mau lagi di Jabar ada sekolah menahan ijazah anak gara-gara belum bayar,” ujarnya.
Menurutnya sekolah tidak boleh memungut uang dari orang tua siswa kecuali orang tersebut mampu dan memang memiliki niatan untuk menyumbang.
Bagi orang tidak mampu hal tersebut bukan sebuah kewajiban apalagi ijazah sampai ditahan.
“Bagi orang yang tidak punya kemampuan dan masih dikenakan biaya itu peristiwa yang sangat memalukan. Nanti tidak boleh lagi seperti itu,” ucap KDM.
Di akhir pertemuan Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang kepada Agus untuk menebus ijazah Vina agar segera bisa melamar pekerjaan
"Dalam surat tersebut tertulis bahwa orangtua VS tidak usah khawatir terkait VS, yang kondisinya aman di Brebes bersama SW," ucap Herman.
Baca juga: Misteri perempuan Arab Saudi yang kabur ke Australia setelah alami KDRT dan hilang tanpa jejak
Berbekal surat dari SW tersebut, Tim Resmob Satreskrim Polres Subang langsung meluncur ke Brebes untuk mencari korban VS.
"Alhamdulillah, korban berhasil ditemukan saat berada di Mushola sebuah SPBU di Brebes," ujar Herman.
Setelah ditemukan, korban dan saksi SW langsung dibawa ke Mapolres Subang.
"Kami ucapkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian, dan semoga usaha pencarian menjadi ladang ibadah untuk kita semua," pungkas Herman.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Orangtua Vina Warga Dawuan Subang Cerita Bagaimana Anaknya Bisa Diculik Bos Palsu, Pundak Ditepuk