TRIBUNNEWS.COM - Prada Defliadi, prajurit TNI Angkatan Darat di Medan, Sumatra Utara, menjadi korban pembacokan sejumlah anggota ormas dan geng motor, Minggu (4/8/2024).
Mata kiri personel Batalyon Infanteri 100/Raider itu mengalami kebutaan akibat pembacokan tersebut.
Polisi menetapkan lima tersangka dalam kasus ini dan dua di antaranya telah ditangkap.
Salah satu tersangka yang ditangkap adalah Ketua Ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip, Doli Manurung (34).
Beredar foto Doli Manurung babak belur setelah dijemput paksa segerombolan orang berbaju hitam.
Diduga, Doli Manurung dianiaya oknum TNI sebelum diserahkan ke petugas kepolisian.
Ibu Doli, Valentina Panggabean (59), melihat langsung aksi penganiayaan yang terjadi di rumahnya yang terletak di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Medan.
Ia menceritakan Doli pulang ke rumah dalam kondisi pelipis terluka.
Setelah sarapan dan minum obat, Doli istirahat di kamar lantai dua.
Valentina menjelaskan sejumlah pria memasuki rumahnya secara paksa dan menangkap Doli.
Doli berulang kali dipukul dan diseret menuju mobil.
Baca juga: Sosok Prada Defliadi, Anggota TNI Dibacok hingga Mata Kirinya Buta, Dituduh Musuh Geng Motor
"Apalagi mereka mukulnya di depan saya, makanya saya sampai sekarang takut kalau dibahas kayak begini."
"Saya minta tolong anak saya jangan dipukuli dan disiksa, karena anak saya bukan binatang. Tapi mereka gak peduli, mereka mukul terus. Dibawanya Doli keluar," ungkapnya, Minggu (11/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Ia mendengar Doli merintih kesakitan dan meminta tolong.