Sukati dalam kesempatannya mengaku terganggu dengan keberadaan sound horeg.
Bahkan, dada dan telinganya merasa sakit saat rombongan peserta karnaval lewat di depan rumahnya pada Minggu (11/8/2024) kemarin.
"Saya terganggu. Mereka saya suruh jalan, jangan di depan rumah saya, tapi tidak digubris. Akhirnya saya ambilkan selang. Itu pun airnya tidak besar."
"Tujuan saya cuma agar mereka segera jalan. Tapi mereka tidak jalan-jalan, malah tidak terima karena saya semprot air," ucap dia, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (13/8/2024).
Sukati melanjutkan ceritanya, suasana ketika itu memanas.
Bahkan, ada pihak panitia dan peserta karnaval sound horeg melakukan penganiayaan terhadap anak dan mantunya.
Bahkan, anak dari Sukati dipukul hingga tidak sadarkan diri.
Sukati menambahkan, sebelum acara, dirinya sudah melakukan langkah antisipasi.
Ia khawatir rumahnya bisa roboh karena efek dari sound horeg.
"Rumah saya, kan, bangunan tua. Saya takut ada yang rusak atau roboh. Kaca-kaca jendela juga saya lakban semua supaya tidak pecah," kata dia.
Baca juga: Viral Jalan Cor Basah di Cimahi Diterobos, Warga Tak Bisa Bendung Pemotor, Kini Minta Tolong Petugas
Berakhir damai
Polisi dari jajaran Polsek Margoyoso menggelar mediasi pada Senin (12/8/2024).
Pertemuan tersebut dihadiri Sukati dengan panita karnaval.
Hasilnya, kedua belah pihak saling memaafkan.
Sukati sepakat tidak melanjutkan permasalahan ini ke ranah hukum.