TRIBUNNEWS.COM - Penemuan mayat wanita dalam koper merah menghebohkan warga di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Video detik-detik penemuan mayat wanita dalam koper ini sempat tersebar dan viral lewat media sosial.
Belakangan terungkap, wanita tersebut menjadi korban pembunuhan.
Pelaku hingga kini masih misteri dan polisi sudah mengusut kasusnya.
Lantas siapakah korban?
Dirangkum dari Tribun-Timur.com, korban diketahui bernama Ramlah yang berusia 47 tahun.
Ia ternyata bukan warga asli Tolo Toa, Kabupaten Pangkep.
Ramlah merupakan perantuan dari Kabupaten Jeneponto.
Selama di Pangkep, dirinya tinggal di sebuah rumah kos kawasan Jalan Pelelangan, Jagong, Pangkajene, Pangkep.
Untuk menyambung hidup, Ramlah berjualan keliling.
Baca juga: Setelah Mayat dalam Koper, Kini Ditemukan Mayat Wanita dalam Lemari
Belasan tahun merantau
Caya, anak dari Ramlah menyebut sang ibu sudah meninggalkan kampung halaman sejak 2009.
Selama ini, Ramlah tidak menetap di satu daerah, melainkan berpindah-pindah.
“Merantau sejak 15 tahun lalu, berpindah-pindah,” ujarnya, dikutip dari TribunPangkep.com.
Meskipun jauh dari rumah, Ramlah tetap berhubungan baik dengan sang anak.
Caya dan Ramlah rutin berkirim kabar melalui handphone.
Caya menceritakan, dirinya mulai kehilangan kontak dengan sang ibu sejak Jumat (9/8/2024).
“Sudah dua hari tidak komunikasi, tidak aktif nomornya,” ungkapnya.
Caya yang khawatir dengan kondisi ibunya, ia memutuskan pergi ke Pangkep dari Jeneponto.
Ia sampai di kos korban pada Minggu (11/8/2024) sore sekira pukul 16.00 WITA.
Caya langsung mencari keberadan Ramlah.
Dia menyusuri sudut-sudut kos, namun tidak menemukan Ramlah.
Caya memperluas pencariannya hingga langkah kakinya terhenti di ruangan penyimpanan kayu.
Ia melihat sebuah koper berwarna merah tergeletak.
Caya curgia dengan isi koper tersebut karena ada noda darah.
“Saya lihat sepertinya darah dan juga ada rambut pada resleting koper,” kata Caya.
Caya seketika itu histeris melihat mayat ibunya berada dalam koper.
Singkat cerita, Caya melaporkan kejadian ini ke warga untuk diterukan ke kepolisian.
Baca juga: Kakak Adik jadi Tersangka Kasus Mayat Dalam Koper, Polisi Ungkap Peran Keduanya Dalam Pembunuhan
Dipastikan korban pembunuhan
Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Prawira Wardany memastikan Ramlah adalah korban pembunuhan.
Penyebab kematian korban karena dihantam benda keras di bagian kepala.
“Korban meninggal akibat hantaman benda tumpul cukup keras di area kepala,” urai Prawira.
Usai korban dibunuh, pelaku memasukan mayat korban ke dalam koper.
Prawira melanjutkan, pihaknya sudah memintai keterangan 15 saksi, termasuk anak korban.
Polisi mengakui pelaku pembunuhan masih misteri.
Meskipun demikian, sudah ada orang-orang yang patut dicurigai menjadi pelaku pembunuhan Ramlah.
“Kalau dicurigai pasti ada, cuma masih kita dalami,” tandasnya.
Video penemuan viral
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, kasus ini menjadi viral karena detik-detik penemuan mayat dalam koper tersebar luas di akun X, seperti @creepy_room_.
Pada awal rekaman, terlihat petugas gabungan TNI-Polri mendatangi kos korban.
Koper tersebut diletakkan di dekat tumpukan kayu.
Setelah koper dibuka, terdapat sesosok mayat Ramlah.
Kondisi Ramlah memilukan karena hanya mengenakan sarung saja.
Hingga Rabu (14/8/2024), video penemuan mayat dalam koper di Pangkep sudah ditonton lebih dari 1,8 juta kali.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mayat Wanita dalam Koper Merah di Pangkep Sulsel Korban Pembunuhan, Polisi Kejar Pelaku
(Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Timur.com/Nurul Hidayah)