TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Tatang Suyatna mengaku tidak tahu jika anaknya Sofia Sahla yang dikukuhkan Presiden Joko Widodo menjadi Paskbraka Nasional melepas jilbab.
Tatang kaget karena tahu kabar tersebut dari media sosial.
"Saya tahu berita mengenai Sofia tidak berhijab dari media sosial. Hari itu saya hanya lihat di media sosial. Cukup kaget juga," kata Tatang Suyatna, ayah Sofia, di Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang, Jawa Barat, Kamis (15/8/2024) petang.
Baca juga: Menag Yaqut Soal Polemik Larangan Paskibraka Pakai Jilbab: Hijab Itu Hak Orang, Harus Dihormati
Dia mengatakan, Sofia berjilbab dalam sehari-hari. Jilbab dikenakan gadis itu jika beraktivitas di luar rumah, seperti ketika berada di sekolah.
"Kalau di dalam rumah enggak. Di luar, ke sekolah, pakai hijab," katanya.
Tatang belum berkomunikasi dengan Sofia.
Dia terakhir kali bertemu dengan anaknya itu di Cibubur, 12 Agustus.
Setelah itu, Sofia tidak diizinkan menggunakan ponsel.
Sehingga, Tatang juga tidak tahu apakah Sofia mengetahui berita terkait jilbab ini atau belum.
"Tidak ada komunikasi karena hapenya tidak boleh aktif. Kurang tahu apakah sofia tahu atau tidak, dia tidak mengobrol itu," katanya.
Meski kecewa saat melihat Sofia dalam video dan foto-foto yang beredar, Tatang yakin Sofia punya prinsip yang kuat.
"Keluarga cuma berharap Sofia dapat melaksanakan tugas dengan lancar, diberi kesehatan. Diharapkan oleh keluarga kembali memakai jilbab," katanya.
Sofia merupakan siswi SMA Negeri Situraja. Dia sudah mengenakan jilbab sejak SMP.
Baca juga: Soal Polemik Larangan Paskibraka Berhijab, Ombudsman: Diskriminasi Kebebasan Memeluk Agama
"Kami percaya sama anak kami, didikan agama, ngaji, salat lima waktu. Sebelum berangkat (ke IKN) orangtua, ya kami, berpesan jangan tinggalkan salat, kami percaya itu saja," katanya.
Pembina Sofia buka suara
Pembina Sofia Sahla di SMAN 1 Situraja, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang mengaku kecewa. Sebab, selama Sofia menempuh latihan paskibraka di sekolah, tak sekalipun gadis itu melepas jilbab.
Menurut Ananda Abi Karami, Pembina Paskibra di SMAN 1 Situraja, Sofia Sahla adalah sosok yang tekun dan rajin belajar. Selain berprestasi dalam akademik, Sofia Sahla sosok yang ulet dalam berlatih fisik hingga sekarang tembus menjadi Paskibraka Nasional.
"Setiap latihan sangat tekun dalam fisik dan segala macamnya. Alhamdulillah bangga sekali. Awalnya saya itu tidak kepikiran sampai nasional. Alhamdulillah tahun kemarin provinsi tembus, sekarang nasional,"
Baca juga: Polemik Aturan Lepas Hijab Paskibraka, PP KAMMI Kecam BPIP: Kontradiktif dengan Pancasila
"Awalnya saya kaget lihat Sofia Sahla lepas jilbab, ya sebab di sini punya visi-misi 'Kakoncara' yang agamis. harusnya memakai jilbab," katanya di SMA Negeri Situraja, Kamis (15/8/2024).
Dia menjelaskan, berdasarkan yang dia perhatikan di media, bahwa ada kekeliruan dengan BPIP, instansi yang mengurus Paskibraka Nasional.
"Tapi sekarang pas saya lihat lagi, akan diklarifikasi lagi," katanya seraya menyebut tidak bisa berkomunikasi dengan Sofia Sahla karena ada aturan parkibraka yang sedang di asrama tidak boleh menggunakan ponsel.
Arya Hidayat, sesama Pembina Paskibraka di SMAN 1 Situraja juga mengaku sangat kecewa dengan kejadian lepas jilbab itu.
"Bagi saya sangat kecewa sekali, karena sebelumnya belum pernah lepas jilbab dan saya sebagai seniornya tidak mengajarkan untuk membuka jilbab di latihan paskibra,"
"Harapan saya, Sofia Sahla saat pengibaran nanti dia pakai jilbab," katanya.
Istana Tegaskan Paskibraka Tetap Pakai Jilbab
Kabarnya, kebijakan Paskibraka lepas jilbab ini kemudian dianulir. Paskibraka Putri diperkenankan kembali memakai kerudungnya kembali.
Pihak Istana melalui Kepala Staf Presiden Moeldoko angkat bicara mengenai Paskibraka 2024 lepas jilban saat dikukuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa 13 Agustus 2024.
Baca juga: Heboh Paskibraka Putri Lepas Jilbab saat Pengukuhan, GP Ansor Salahkan BPIP: Permalukan Jokowi
Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi menekankan agar menghormati keyakinan dari para Paskibraka.
"Kalau dari pak presiden adalah bagaimana upaya kita untuk menghormati keyakinan dari para peserta, saya pikir itu yang perlu dipikirkan," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, (15/8/2024).
Meskipun demikian Moeldoko enggan masuk ke ranah apakah para Paskibraka tersebut nantinya boleh mengenakan jilbab atau tidak saat bertugas mengibarkan bendera merah putih pada 17 Agustus mendatang. Namun ia yakin akan ada solusi atas polemik tersebut.
"Oh saya tidak terlibat di situ ya nanti kita mesti tergantung bagaimana..ada pembinanya di situ, nanti pasti akan mencari solusi yang terbaik," pungkasnya.
Penulis: Kiki Andriana
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ayah Sofia Sahla Paskibraka Asal Sumedang Kecewa Anak Harus Lepas Jilbab, ''Cukup Kaget Juga''
dan
Paskibraka Asal Sumedang Lepas Jilbab, Pembina Sofia Sahla Kecewa, Berharap Berjilbab saat Upacara