Bahkan, dari Januari hingga Agustus 2024, laporan mereka jalan di tempat.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan soal laporan tersebut.
Hal tersebut lah yang membuat Nisa enggan melapor untuk kedua kalinya meski jadi korban perampokan dan penyekapan.
"Ini kejadian kedua kalinya pencurian dalam jangka waktu belum ada setahun," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, akan mengecek ulang laporan yang dibuat oleh Nisa terkait pencurian sepeda motor.
"Terima kasih infonya. Nanti saya cek terkait laporanya," ujar Bambang.
Detik-detik Perampokan
Nisa menceritakan, saat perampokan terjadi, ia bersama anaknya dikurung di kamarnya.
Pintu kamarnya diikat menggunakan kawat dari luar dan diganjal pakai balok kayu.
"Pas begitu saya mau buka, saya paksa sekuat tenaga itu ternyata udah ada kawat yang melingkar (mengikat engsel) dan dua balok kayu."
"Yang hilang uang Rp3 juta, ATM saya, KTP, dan baju jualan. Tapi, dompet tidak dibawa," kata Nisa kepada TribunMedan.com, Sabtu.
Ia menceritakan, aksi penyekapan dan perampokan tersebut terjadi pada Kamis pukul 03.00 WIB.
Sebelum kejadian, Nisa dan suaminya, Bagoes, sempat pergi keluar rumah.
Pada pukul 22.00 WIB, Nisa dan suaminya pulang dan Bagoes langsung berangkat kerja.
Di rumah, lanjut Nisa, hanya ada dia dan anaknya yang masih berusia dua tahun.
Baca juga: PM Dibegal saat Beli Kopi di Bandara Soetta, Punggung DibacokĀ