TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan bernama Nisa (29) warga Kompleks Graha Indah Mencirim 2, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, jadi korban perampokan.
Nisa dirampok bahkan hingga disekap di kamar rumahnya sendiri.
Uang hasil berjualan senilai Rp3 juta, kartu ATM, serta baju barang dagangannya digasak oleh perampok.
Nisa saat kejadian disekap di kamar bersama dengan anaknya yang masih kecil.
Aksi perampokan tersebut terjadi pada Kamis (15/8/2024) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Perampokan tersebut diketahui oleh suami Nisa, Bagoes (32), yang saat itu pulang dari bekerja.
Meski jadi korban perampokan, namun Nisa enggan melaporkan hal tersebut ke polisi.
Dikutip dari TribunMedan.com, Nisa enggan melaporkan tindak perampokan tersebut lantaran kecewa terhadap kinerja polisi.
Ia mengaku kecewa lantaran pada Januari 2024 lalu, ia kehilangan motor Yamaha N-Max dan melapor ke Polsek Sunggal.
Saat melapor, ia mengaku anggota polisi malah menyalahkannya.
Bukannya memberi solusi, anggota Polsek Sunggal malah menuduh Nisa dan suaminya teledor.
Baca juga: Malangnya Nasib Feni Septiani, Ingin Liburan ke Pantai Selatan Malah Dibegal Teman Sendiri
Padahal, motor yang dicuri tersebut dimasukkan ke dalam rumah.
"Kejadian yang kedua ini gak lapor polisi karena kejadian yang pertama cukup kecewa kami (dengan pihak kepolisian) karena kami yang melapor, malah terkesan kami yang disalahkan."
"Bukannya ngasih solusi, nyari jalan keluar malah kami yang dituduh teledor, gak ada dibantu," kata Nisa, Sabtu (17/8/2024).
Bahkan, dari Januari hingga Agustus 2024, laporan mereka jalan di tempat.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan soal laporan tersebut.
Hal tersebut lah yang membuat Nisa enggan melapor untuk kedua kalinya meski jadi korban perampokan dan penyekapan.
"Ini kejadian kedua kalinya pencurian dalam jangka waktu belum ada setahun," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, akan mengecek ulang laporan yang dibuat oleh Nisa terkait pencurian sepeda motor.
"Terima kasih infonya. Nanti saya cek terkait laporanya," ujar Bambang.
Detik-detik Perampokan
Nisa menceritakan, saat perampokan terjadi, ia bersama anaknya dikurung di kamarnya.
Pintu kamarnya diikat menggunakan kawat dari luar dan diganjal pakai balok kayu.
"Pas begitu saya mau buka, saya paksa sekuat tenaga itu ternyata udah ada kawat yang melingkar (mengikat engsel) dan dua balok kayu."
"Yang hilang uang Rp3 juta, ATM saya, KTP, dan baju jualan. Tapi, dompet tidak dibawa," kata Nisa kepada TribunMedan.com, Sabtu.
Ia menceritakan, aksi penyekapan dan perampokan tersebut terjadi pada Kamis pukul 03.00 WIB.
Sebelum kejadian, Nisa dan suaminya, Bagoes, sempat pergi keluar rumah.
Pada pukul 22.00 WIB, Nisa dan suaminya pulang dan Bagoes langsung berangkat kerja.
Di rumah, lanjut Nisa, hanya ada dia dan anaknya yang masih berusia dua tahun.
Baca juga: PM Dibegal saat Beli Kopi di Bandara Soetta, Punggung DibacokĀ
Lalu sekitar pukul 04.00 WIB, suaminya pulang.
Namun, saat masuk ke kamar, Bagoes kaget pintu kamar sudah diikat menggunakan kawat dan diganjal balok kayu dari luar.
Pelaku diduga masuk ke rumah Nisa melalui pintu samping rumah yang sedang direnovasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Nisa, Warga Sunggal Jadi Korban Perampokan, Mama Muda dan Anaknya Disekap, Pelaku Kuras Harta
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMedan.com, Fredy Santoso)