Ia juga menceritakan, kesehariannya menjual tempe keliling kampung.
Sebelum berjualan tempe, ia minum miras jenis ciu yang dibeli di sekitar kampung tempat tinggalnya.
"Setelah pulang berjualan tempe, saya dimintai tolong oleh istrinya untuk menjaga anaknya. Karena, istri dan neneknya akan pergi kondangan ke rumah tetangganya."
"Saat dijaga anaknya rewel dan nangis terus," imbuhnya.
Masih Terpengaruh Miras
Sementara itu, Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa meminta keterangan dari Nur Fadilah (27).
"Untuk ayah korban, masih pengaruh minuman keras jadi belum bisa dimintai keterangan," kata Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso, dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (22/8/2024)
Selain itu, korban juga kini tengah diautopsi.
"Kita masih menunggu hasil autopsi," imbuhnya.
Korban diketahui sudah dimakamkan kemarin, Rabu (21/8/2024).
Kronologi
Sementara itu, Sekretaris Desa Measim mengatakan, aksi yang dilakukan Nur Fadilah ini terjadi Rabu (21/8/2024) sekira pukul 10.00 WIB.
Saat itu, korban ditinggal oleh ibu dan neneknya untuk ke kondangan.
Baca juga: Cerita Orang Tua Bayi Kembar Siam di Tulungagung, Kehilangan Satu Anaknya usai Operasi Pemisahan
"Setelah itu, orang tua nya pulang ke rumah, sampai di rumah ibunya kebingungan karena tidak ada suara anaknya. Setelah dicek ke kamar anaknya udah lemas," kata Sekdes Mejasem Kamal Yusuf kepada Tribunjateng.com.
Setelah melihat anaknya lemas, sang ibu pun langsung membawa anaknya ke puskesmas.
Pelaku juga sempat pamit untuk beli plastik dan kemudian langsung lari.