TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/8/2024), berakhir ricuh.
Petugas kepolisian menembakkan gas air mata dan water cannon ke pengunjuk rasa.
Hal itu membuat sejumlah peserta aksi yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat itu banyak yang berjatuhan.
Tak sedikit pula, peserta aksi yang kocar-kacir menyelamatkan diri ke tempat aman.
Seorang pelajar SMK Negeri 5 Semarang berinisial G diduga dibawa paksa polisi, padahal ia tak terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut.
Melansir TribunJateng.com, menurut kesaksian warga dan video yang sempat direkam oleh warga, tampak pelajar SMK itu memberontak ketika hendak dibawa oleh polisi.
Saksi mata sekaligus teman korban, Fadil mengatakan, G dibawa polisi ketika menyaksikan aksi demonstrasi di depan Balai Kota Semarang.
Fadil mengaku, ia dan G melihat aksi demo itu karena diajak oleh temannya.
Saat itu, Fadil sempat mengingatkan G agar tak melihat demo dari jarak dekat.
"Diajak teman untuk lihat demo, saya bilang ke korban jangan lihat dekat-dekat."
"Tapi nekat lihat di pinggir jalan (halte BRT depan gang Bedagan) akhirnya dikira ikut demo," ujarnya.
Baca juga: 33 Mahasiswa Dilarikan ke RS setelah Jadi Korban Tembakan Gas Air Mata saat Demo di DPRD Semarang
Fadil yang tidak melihat terlalu dekat bisa melarikan diri ke arah dalam Gang Bedagang, Sekayu, ketika polisi mengarah ke jalan tersebut.
Namun, G ditangkap oleh polisi.
Dalam rekaman video warga, tampak enam polisi berbaju preman mengangkat tubuh korban secara paksa.