"Apabila situasi tidak terkendali dapat dilakukan hal tersebut (gas air mata) asal ada perintah pimpinan dan (aksi balai kota) itu terkendali dari pimpinan," jelasnya di Mapolda Jateng, Selasa (27/8/2024).
Artanto mengklaim, dampak gas air mata hanya membuat perih sementara saja.
Sedangkan, jika yang sudah terbiasa tidak ada efeknya, kecuali kena pertama kali bisa dipastikan akan terasa.
"(Gas air mata kena air mata) jangan terulang lagi, harapannya aksi unjuk rasa berjalan damai," dalihnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Belasan Anak-anak Jadi Korban Gas Air Mata saat Hendak Ngaji di Masjid Sekayu Semarang, Polisi: SOP
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/Iwan Arfianto, Rahdyan Trijoko Pamungkas)