Polisi juga melakukan pengecekan komputer kerja korban mengenai kapan terakhir kali korban menggunakan komputer kerjanya di TKP.
Serta meminta riwayat GPS mobil milik rental yang digunakan oleh saksi yang terakhir kali bertemu korban, selanjutnya melakukan gelar perkara.
"Sambil menunggu hasil Visum Et Repertum dari dokter forensik yang menangani kedua Jenazah dan menunggu hasil patologi anatomi dan hasil outopsi forensik," ujar KBP Jansen.
"Termasuk informasi kecurigaan waktu itu korban rajin olahraga bersama saksi, diperiksa semua, keterkaitan hubungan masing-masing dikumpulkan diolah dan dipelajari dikaitkan dengan kondisi," pungkasnya.
Keluarga Ungkap Keanehan
Sementara itu pihak keluarga menganggap aneh terkait meninggalnya IB Ardana dan istrinya.
Sebab IB Ardana dan sang istri meninggal secara bersamaan.
Menurut salah satu anggota keluarga, peristiwa berawal saat anak IB Ardana bernama Windi berkunjung ke rumah orang tuanya di wilayah Sesetan, Denpasar, Kamis (8/8/2024).
Ia datang bersama suaminya atau menantu IB Ardana.
"Setelah ditelepon-telepon ibunya tidak angkat HP. Selanjutnya sang menantu naik pagar dan ditengok, ternyata ibunya dilihat dalam kondisi tidur, tidak bergerak, pakai selimut yang posisinya ada di kamar," ujarnya.
Mendapati hal tersebut, suami Windi melapor pada ketua lingkungan setempat.
Hingga tidak berselang lama, ketua lingkungan bersama kepolisian dan pecalang tiba, dan selanjutnya mendobrak pintu.
"Setelahnya dilihat lah kakak (IB Ardana) meninggal dalam posisi telentang di belakang rumah."
"Jadi berbeda ini (jenazahnya ditemukan), kakak berada di halaman rumah sedangkan istrinya di dalam kamar," sebutnya.
IB Lilik Sudirga menambahkan, kakak pertamanya itu sejatinya tidak memiliki riwayat penyakit.