"Sekitar pukul 17.00, tadi keponakan saya Petik, mampir ke rumah mengatakan, Ayu ditemukan sudah meninggal di Kuburan Cina," ujarnya.
Usai mendapat kabar tersebut, dirinya langsung menuju lokasi kejadian.
"Dapat kabar itu saya langsung ke kuburan Cina, melihat sudah rame polisi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara," ungkapnya.
Winarti bercerita sempat bertemu anaknya saat dirinya pulang bekerja, tetapi kemudian putrinya pergi tanpa berpamitan.
"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," lanjutnya.
Menurutnya, sang anak juga tak memiliki masalah apa pun selama ini.
Namun, tiga hari yang lalu AA sempat berkata akan pergi main ke rumah temannya, tetapi Winarti tak tahu siapa teman tersebut.
"Tetapi, saya tidak tahu pak siapa temannya, anak saya juga tidak memiliki HP," imbuhnya.
Sosok AA di Mata Teman-temannya
Kepergian AA meninggalkan duka mendalam dan membuat kaget orang-orang sekitarnya.
Menurut seorang teman sekolah AA, Novita, selama di sekolah korban dikenal sebagai sosok yang ceria dan ramah.
"Orangnya baik, ramah dan tidak pelit sama kawan. Aku gemeter pas tau kalau Ayu meninggal, dak nyangka," katanya.
Novita menyampaikan AA sempat bercanda memberi isyarat akan pergi untuk selama-lamanya.
Baca juga: Teganya Ayah di Bangka Belitung, Aniaya Putri Kandung hingga Tewas, Korban Sempat Dirawat di RS
AA bercanda apabila dirinya meninggal, ia akan menggentayangi teman-temannya.
"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek ku hantui kamu," ucap Novita, Senin (2/9/2024).