"Penutupan program studi itu tidak hanya merugikan 80-an para mahasiswa PPDS lainnya."
"Namun juga masyarakat yang mesti panjang mengantre karena kelangkaan dokter di RS Kariadi," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Minggu (1/9/2024).
Sebelumnya, kasus bullying di PPDS Undip menjadi perbincangan setelah Dokter Aulia Risma Lestari ditemukan tewas di kamar kosnya di Kota Semarang, Senin (12/8/2024).
Dokter Aulia mengakhiri hidup diduga karena tak kuat menjalani PPDS Anestasi di Undip.
Menurut sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya, korban diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke tubuhnya sendiri.
"Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax di kamar kosnya," katanya kepada TribunJateng.com, Rabu (14/8/2024).
Korban merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal yang sedang menjalani tugas belajar sebagai peserta PPDS Anestesi Undip.
Tante Dokter Aulia, Vieta mengatakan, keponakannya kerap mendapat tekanan dari senior selama masa pendidikan dokter spesialis.
Bahkan, Dokter Aulia diminta membelikan rokok tengah malam dan menyiapkan makanan untuk senior dengan biaya pribadi.
Belakangan beredar rekaman suara diduga Dokter Aulia saat menjalani PPDS Anestesi di Undip.
Rekaman suara itu ditujukan untuk ayahnya, Mohamad Fakhruri (65). Pesan suara itu dikirimkan Dokter Aulia melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Polda Jateng Akan Selidiki Terkait Pungli hingga Rp40 Juta Terhadap Mahasiswa PPDS Undip
Dalam rekaman itu, terdengar suara tangisan Dokter Aulia yang tidak kuat menjalani PPDS.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengaku belum dapat menyimpulkan rekaman yang beredar merupakan suara Dokter Aulia.
Menurutnya, proses penyelidikan masih berjalan dan akan diungkap secepatnya.